Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi membeberkan kondisi di kawasan King Abdullah City yang disebut melonggarkan aturan salah satunya bebas memakai bikini.
AFP melaporkan, kawasan pesisir di King Abdullah Economic City dibuka untuk turis, yang boleh datang berpasangan. Area ini berbatasan dengan Laut Merah.
Para wisatawan disebut boleh mengenakan pakaian renang bahkan bikini di kompleks hotel atau jalanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri Suci menceritakan saat dirinya berkunjung ke Science Technology University di King Abdullah City.
Menurutnya, kawasan tersebut memang mengizinkan kolam renang campur bagi laki-laki dan perempuan dengan pakaian bebas. Mengingat di lokasi itu banyak warga negara asing.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Lonjakan Covid di Singapura hingga Rusia-China Ajak Taliban |
"Memang benar ada kolam renang campur (untuk lelaki dan perempuan) karena kan mahasiswanya dari luar negeri," ujar Tri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (18/10).
Tri mengatakan beberapa tempat wisata atau hiburan di Arab Saudi sudah ada yang membuka pantai untuk umum, yang tadinya bersifat privat dan ketat. Mulanya untuk rekreasi keluarga, lambat laun pasangan laki-laki dan perempuan, hingga kemudian pakaian bebas.
"Sebenarnya bukan identik bikini. (tapi) berpakaian bebas," lanjutnya.
Di kawasan King Abdullah City, menurut Tri, aturan bergantung penguasa wilayah tersebut. Selain soal pakaian, kebijakan mengenai dokumentasi juga ketat.
Jika akan memasuki tempat rekreasi di kota itu, akan ada larangan untuk mengambil gambar atau merekam keadaan. Bila petugas mendapati ada yang merekam, mereka akan mengambil HP atau alat yang digunakan perekam dan meminta agar segera dihapus.
"Karena mereka sudah memberi aturan yang mana kita enggak boleh merekam. Kalau merekam, HP kita diambil, minta dihapus sesegera mungkin," katanya
"Ya itu lah aturan di tempat-tempat yang terlarang bagi kita orang luar," Tri melanjutkan.
Lanjut baca di halaman berikutnya...