Jakarta, CNN Indonesia --
Tim arkeolog Israel kembali mempelajari artefak diduga peninggalan Perang Salib. Kali ini penyelam Israel menemukan pedang kuno yang diduga milik kesatria di lepas pantai Haifa, Israel.
Temuan itu pun disebut bagian dari upaya Israel untuk melakukan penggalian jejak-jejak peninggalan peristiwa Perang Salib yang terjadi di Levan, termasuk Israel saat ini.
Untuk temuan pedang oleh Shlomi Katznin, arkeolog menaksir usianya sekitar 900 tahun yang diduga pernah menjadi senjata kesatria Perang Salib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski diselimuti materi laut seperti karang dan sejenis ketam, pedang yang ditemukan itu dalam kondisi yang masih utuh.
Pedang itu memiliki panjang sekitar 120 centimeter. Pedang memiliki berat 1,8 kilogram dengan pelindung di antara bilah dan gagang pedang.
Dari bentuknya, pedang itu memiliki bilah bermata dua yang merupakan khas pedang-pedang dari benua Eropa seperti Kerajaan Inggris dan Prancis.
ara ahli memperkirakan pedang itu terempas dari kesatria Perang Salib ke lepas pantai karena badai.
Melansir Reuters, pedang itu rencananya akan dibersihkan dan dipulihkan untuk dipelajari lebih lanjut oleh Otoritas Peninggalan Antik Israel (IAA).
Situs temuan arkeolog Israel diduga terkait Perang Salib, baca di halaman berikutnya...
Sebelum penemuan pedang kuno, tim arkeolog Israel berhasil menggali situs yang diduga pernah menjadi markas pasukan Perang Salib.
Mengutip Haareetz, kamp ini ditemukan di dekat mata air Tzippori. Tzippori sendiri hanya berjarak 30 kilometer dari Tiberias.
Temuan ini berhasil dilakukan dalam sebuah proyek yang dipimpin IAA. Pemimpin proyek ini adalah Nimrod Getzov dan Ianir Milevski. Proyek ini dilakukan selama enam tahun.Dengan penemuan kamp tersebut, membuktikan bahwa para pasukan Perang Salib melakukan pola menetap, bukan nomaden seperti yang diyakini sebelumnya.
Melansir laman resmi Otoritas Pariwisata Israel, Tzippori terletak di wilayah Galilea, Israel utara. Sejarawan Yahudi abad pertama, Josephus Flavius, menggambarkan tempat ini sebagai 'perhiasan seluruh Galilea'.
Menurut arkeolog Rafi Lewis, pasukan Perang Salib cenderung berkemah di sekitar sumber air. Maka dari itu, wajar bila para prajurit berkemah di wilayah Tzippori.
Bukan hanya kamp, para arkeolog mengklaim telah menemukan lokasi persis pertempuran besar, Battle of Arsuf, antara pasukan Richard The Lionheart dari Inggris dengan pasukan Salahuddin Al-Ayubi dari kubu muslim pada Perang Salib Era Ketiga (1189-1192).
Mengutip dari situs Institut Arkeologi Amerika, pertempuran Arsuf itu kemungkinan besar terjadi di dataran Sharon, sebelah utara Kota Tel Aviv saat ini.
Perkiraan itu berdasarkan bukti-bukti dokumen, sisa-sisa materi, dan analisis lingkungan. Pertempuran Arsuf merupakan salah satu yang terbesar pada Perang Salib.
Dalam pertempuran itu, pasukan Richard dari Kerajaan Inggris memenangkan pertempuran atas Pasukan Salahuddin. Namun, pasukan itu tetap gagal menguasai kembali Yerusalem dan pulang ke Inggris pada 1192.