Putri Jepang Mako Tetap Menikah Meski Ditentang Publik
Keponakan Kaisar Jepang, Putri Mako akan tetap menikah dengan pasangannya yang merupakan warga sipil biasa, Kei Komuro meski publik menentangnya. Mereka akan menikah besok, Selasa (26/10).
Jelang beberapa hari sebelum acara tersebut digelar, Komuro memotong kuncir kudanya. Beberapa tabloid Jepang memuat foto-foto Komuro dari setiap sudut dan membandingkan dengan sosok Samurai.
Lihat Juga : |
Di media sosial, warganet mendukung penampilan barunya, namun sejumlah netizen juga mengatakan hal tersebut tak cocok untuk pengantin pria dari kerajaan.
Kuncir kuda tak memiliki makna apapun di Barat serta tak membuat publik gaduh. Tapi berbeda dengan di Jepang.
Menurut profesor studi perempuan dan gender di University of Michigan, Hitomi Tonomura mengatakan mereka melihat kuncir kuda sebagai tanda bahwa Komuro tak sesuai harapan sosial.
"Jika dia seorang penyanyi atau artis, itu akan baik-baik saja. Tetapi orang akan mengira dia tak seperti pengacara atau terlihat cocok untuk seseorang yang akan menikahi perempuan kerajaan," terang Tonomura, seperti dikutip CNN, Minggu (24/10).
Lihat Juga : |
Pernikahan kerajaan biasanya ditandai dengan kemegahan. Namun, pasangan ini justru akan dihindarkan dari hal-hal yang dianggap memicu desas-desus.
Pengamat yang lain mengatakan, itu adalah tanda bagi para bangsawan kecil yang tak puas dengan aturan masa lalu, terkait apa yang bisa mereka lakukan dan siapa yang bisa dinikahi.
Putri Mako dan Komuro sebetulnya telah merencanakan pernikahan pada 2018. Tetapi keluarga Kerajaan merasa masih kurang persiapan menyoal acara sakral itu.
Namun, sejumlah pihak mengatakan ibu Komuro, selaku orang tua tunggal dinilai gagal melunasi hutang dari mantan tunangannya sebesar US$36 ribu.
Komuro membantah kabar burung itu. Ia bahkan merilis pernyataan setebal 28 halaman yang menyatakan uang tersebut merupakan hadiah. Sang ibu juga akan berusaha menyelesaikan perselisihan itu.
Sayangnya, beberapa tabloid membedah setiap aspek kehidupan keluarga itu, beberapa bahkan menuliskannya dengan seseorang yang tak bisa dipercaya dan hanya menginginkan kekayaan.
Tonomura mengatakan, meskipun di Amerika Serikat, warga tak akan berpikir bisnis ibunya tidak berhubungan dengan Komuro Kei, lain halnya di Jepang.
"(Komuro) seorang pria dewasa, orang-orang di Jepang menganggap ini bermasalah dan mengubahnya dari seorang pemuda yang baik, jujur, menjadi seorang oportunis kalkulatif yang mengejar gengsi dan mungkin uang," katanya.
Masalah keuangan sang ibunda Komuro, baca di halaman berikutnya...