Ledakan dan Tembakan Terdengar Dekat RS Militer di Kabul

CNN Indonesia
Selasa, 02 Nov 2021 16:33 WIB
Foto ilustrasi. Bangunan di Kabul rusak akibat hantaman roket. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saksi mengatakan sebuah ledakan diikuti suara tembakan terdengar sampai rumah sakit militer Sardar Mohammad Daud Khan, Kabul, Afghanistan, Selasa (2/11).

Foto-foto yang dibagikan oleh warga menunjukkan kepulan asap berada di atas area ledakan. Sampai saat ini, masih belum jelas korban dan penyebab dari ledakan ini.

Sementara itu, pemerintah Taliban masih belum memberikan komentar atas kabar ini.

Sejak Taliban berkuasa atas Afghanistan, sudah empat bom bunuh diri terjadi di negara itu.

Pada 26 Agustus, bom bunuh diri menerjang Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul. Kala itu, bandara tersebut masih dikerumuni ratusan warga yang ingin pergi melarikan diri dari kepemimpinan Taliban.

Sebanyak 13 tentara Amerika Serikat akibat peristiwa ini. Pejabat Kabul menuturkan insiden itu turut menewaskan 60 warga sipil dan melukai sedikitnya 160 orang.

Serangan ini terdiri dari dua ledakan. Ledakan pertama terjadi di Abbey Gate, gerbang masuk bandara yang menjadi tempat penampungan pengungsi Afghanistan. Ledakan kedua terjadi di dekat Baron Hotel, letaknya tak jauh dari Abbey Gate.

Di awal Oktober, kelompok ekstremis ISIS mengklaim sebagai dalang di balik serangan bom di depan Masjid Eid Gah di Kabul, Afghanistan. Serangan bom ini terjadi bertepatan dengan pelaksanaan proses mensalatkan jenazah ibu dari juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Tak hanya itu, sebanyak 46 orang tewas dalam bom bunuh diri yang terjadi di masjid Syiah di Kunduz pada Jumat (8/10). Kantor berita pemerintah, Bakhtar menuturkan total ada 143 orang terluka akibat ledakan ini. Serangan ini diklaim juga oleh ISIS.

Serangan bom juga lagi-lagi terjadi di masjid syiah Afghanistan. Serangan pada Jumat (15/10) terjadi di Kandahar, kala jemaah Syiah sedang ramai-ramainya berkumpul dibandingkan hari lain. Sebanyak 33 orang meninggal akibat serangan ini, dengan 74 lainnya terluka.

Sebelumnya, rezim Taliban memastikan bahwa Afghanistan tak akan menjadi sarang teroris dalam meluncurkan serangan ke negara-negara lain.

"Masalah Daesh (sebutan ISIS) telah dikendalikan oleh Emirat Islam (Afghanistan) dengan sangat baik sejauh ini. Dunia seharusnya bekerja sama dengan kami, bukannya justru menekan kami," kata Muttaqi di Doha, Qatar, seperti dikutip Reuters pada Senin (11/10).

Walaupun begitu, pengamat menilai ancaman ISIS akan Afghanistan bukanlah ancaman jangka pendek.

"Intensitas dan luasnya serangan menunjukkan kapasitas dan tingkat jangkauan nasional yang mengejutkan Taliban," kata Konsultan International Crisis Group Ibraheem Bahiss, dalam Associated Press.

ISIS sendiri sempat menyerang rumah sakit dengan 400 tempat tidur di 2017. Akibat serangan ini, sebanyak 30 orang tewas.



(pwn/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK