WNI Ungkap Fakta soal Kabar Panic Buying di China

CNN Indonesia
Jumat, 05 Nov 2021 19:51 WIB
Warga Negara Indonesia yang menetap di sejumlah kota di China mengungkapkan fakta terkait kabar panic buying di negara itu.
Kabar soal panic buying warga China sebelum kembali lockdown. (REUTERS/THOMAS PETER)

Selain Gede, mahasiswa RI lain yang berada di Harbin juga tidak merasakan fenomena panic buying di wilayah tempat dia menetap sekarang. Identitas mahasiswa ini dirahasiakan atas permintaannya.

"Kalau di tempat saya sendiri, di Harbin, di provinsi Heilongjiang, sebetulnya semuanya normal. Tidak ada seperti yang diberitakan, begitu," ujar mahasiswa itu saat diwawancara CNNIndonesia.com, Kamis (4/11).

Tak hanya menceritakan soal panic buying, mahasiswa juga menyebut ia mendapatkan bantuan dari kampus untuk memeroleh bahan pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dalam di kampus ya ini suplai bahan pangan juga dibantu pihak kampus. Untuk menghindari sering keluar ke pasar, ke mal itu kami dibantu pihak kampus. Untuk suplai bahan pangan kami pesan bersama."

"Beberapa kampus malah ada yang digratiskan, karena dibantu oleh pihak kampus. Tentu saja ini kembali ke kebijakan kampus masing-masing. Tapi pada umumnya itu dibantu order, jadi order bersama ke salah satu perusahaan yang memang bergerak di bidang pangan," cerita dia lagi.

Tak hanya itu, ia juga meyakini pemerintah China pasti sudah mempersiapkan cadangan bahan pangan untuk penduduk negara itu.

"Sejauh pengalaman saya di sini memang baik di kota atau desa, secara rantai pasok itu sangat aman. Sebab selain dari suplai perdagangan, kemudian juga dari rantai suplainya, rantai suplai sangat dijaga," tuturnya.

"Tidak ada semacam pemain segala macam sehingga sangat terkontrol. Selain itu, pada pos-pos tertentu juga terdapat cadangan bahan pangan. Jadi itu sebenarnya sudah disiapkan oleh pihak pemerintah," ia menambahkan.

Selain itu, ia juga menceritakan kalau di China masih melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Kami yang di lokasi, sebenarnya masyarakat umum masih aman. Mereka bekerja pada umumnya, biasa segala macam, hanya saja tetap memakai masker. Kemudian misalkan tempat ibadah, saya beberapa waktu yang lalu sempat ke tempat ibadah. Itu juga sebenarnya sudah dibuka. Namun karena ada kasus seperti ini semuanya berjaga, tetap lebih waspada. Pada umumnya seperti itu," tuturnya.

Ia juga mengatakan pemerintah China sedang memperbanyak tes PCR. Ia mengatakan tes PCR ini berlaku untuk masyarakat lokal ataupun dari luar negeri. Tujuannya, agar lebih banyak kasus Covid-19 diketahui dan cepat ditangani.



(pwn/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER