Ratu Elizabeth II dinobatkan sebagai Ratu Inggris pada 2 Juni 1953 usai sang ayah, George VI meninggal. Elizabeth II merupakan ratu dengan pemikiran yang cukup terbuka akan peran modern kerajaan.
Salah satu buktinya, ia mengizinkan acara televisi yang menyiarkan kehidupan kerajaan pada 1970. Ia juga menyetujui pembubaran formal pernikahan saudaranya di 1978.
Namun, keluarga kerajaan Inggris menghadapi berbagai tantangan pada 1990-an. Di 1992, Pangeran Charles dan istrinya, Diana, berpisah. Pangeran Andrew dan istrinya, Sarah, juga ikut berpisah. Bahkan, Anne juga bercerai dan terjadi kebakaran di Istana Windsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerajaan Inggris juga harus berjuang dengan masalah resesi, kebencian terhadap gaya hidup kerajaan, dan 1992, Elizabeth setuju untuk membayar pajak dari pemasukan pribadinya meski ia dikecualikan.
Pada 2002, Ratu Elizabeth II merayakan 50 tahun ia menduduki takhta kerajaan Inggris. Di abad 21, pandangan publik terhadap keluarga kerajaan membaik.
Pada 2011, Ratu Elizabeth memimpin perayaan pernikahan putra sulung Pangeran Charles dan Lady Diana, Pangeran William dan Catherine Middleton.
Dalam beberapa bulan, ia menyalip Raja George III menjadi pemimpin monarki Inggris terlama kedua, di belakang Victoria. Namun, ia berhasil menyusul Victoria pada 2015.
Ratu Elizabeth II juga melakukan perjalanan bersejarah ke Irlandia. Ia menjadi anggota kerajaan Inggris pertama yang mengunjungi negara itu.
(pwn/bac)