
Korut Awal 2022: Minyak Goreng Rp718 Ribu sampai Warga Tak Gubris Kim

3. Warga Cuek Dengar Propaganda Puji Kim Jong-un
Warga Korea Utara disebut bodo amat atau cuek saat mendengarkan propaganda pemimpin negara itu, Kim Jong-un.
Di tengah krisis yang terjadi, pemerintah Korut sempat mensponsori kelas propaganda warga untuk memusuhi Korea Selatan dan Amerika Serikat.
"Meskipun para dosen menyampaikan pidato dengan berapi-api, kebanyakan penonton menunggu waktu agar cepat berlalu, ataupun tertidur," kata salah satu warga dari Provinsi Hamgyong, Korea Utara, kepada Radio Free Asia pada 15 Desember.
Warga itu bahkan tak mengira masyarakat Korea Selatan akan takut dengan militer Korut.
Kelas propaganda itu kerap digelar di organisasi, partai, militer, atau sipil bagian dari latihan musim dingin tahunan.
Para pengisi kelas mengkritik Amerika Serikat dan Korea Selatan berkolusi menghadapi ancaman yang menakutkan dari Korea Utara.
4. Tak Dapat Kalender Gratis
Korea Utara Tak lagi memberikan kalender gratis kepada seluruh masyarakat karena krisis.
Inflasi yang terjadi membuat harga kalender naik, termasuk yang dikeluarkan pemerintah.
Dulu, Korut memberikan kalender secara gratis kepada masyarakat. Seiring berjalannya waktu mereka mengurangi memberikan hadiah.
Harga kalender meningkat empat kali lipat, dan memperburuk kondisi masyarakat di tengah krisis pangan.
(isa/bac)[Gambas:Video CNN]