Cara Licik Mafia Italia Bangun 'Kerajaan' hingga Punya Harta Triliunan

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 11:35 WIB
Bermula dari klan keluarga, mafia Italia kini memiliki anggota lebih dari 25 ribu orang dengan 250 ribu afiliasi di seluruh dunia.
Polisi Italia membekuk pentolan The Camorra pada 2007 lalu. (Foto: AFP)

Pemerasan hingga Pembunuhan Pejabat

Mengutip The Conversation, mafia Italia juga tak takut melancarkan serangan kepada politikus.

Dalam studi berjudul 'Organised Crime, Captured Politicians and the Allocation of Public Resources,' dikatakan alasan mafia sering mengancam politikus adalah karena mereka ingin mendapatkan kontrak dari pemerintah dalam bisnis pengelolaan sampah, konstruksi, dan layanan publik lain.

Dari bisnis ini, mafia disebut meraup banyak keuntungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mafia bekerja layaknya "pemerintah bayangan" di wilayah-wilayah kekuasaannya yang sebagian besar tersebar di selatan Italia.

Masing-masing Mafia Italia membentuk aturan dan hukum sendiri, memungut pajak, memungut tarif air dan sumber daya lainnya melalui pemerasan. Sebagai gantinya, para sindikat kriminal itu memberikan jaminan keamanan dan sosial bagi para warga.

Namun, jika ada yang berani melawan hukumnya, para mafia tak segan menghilangkan nyawa orang.

Sindikat Mafia Italia juga kerap menyasar para pengusaha dan politikus lokal untuk menagih "pajak" sebagai jaminan keamanan layaknya preman. Namun penampilan para mafia tidak urakan bak preman. Mereka juga bermain pintar sehingga praktik kejahatannya sulit diendus polisi dan penegak hukum.

Menurut Badan Uni Eropa untuk urusan Kerja Sama Penegakkan Hukum (Europol), mafia Italia bahkan mampu memanipulasi hasil pemilihan umum dan menempatkan orang-orang mereka di posisi penting pemerintahan dan daerah yang jauh dari wilayah kekuasaannya.

"Memanfaatkan celah legislatif dan menggunakan jasa administrator dan profesional yang korup, mereka (mafia) mencuci uang dan mengelolanya," bunyi laporan Europol tahun 2013.

Para mafia tak jarang "menyusupkan" orang-orangnya dalam lembaga pemerintah daerah supaya praktik kejahatan mereka tetap aman dan berjalan sesuai keinginan mereka.

Uni Eropa bahkan mengakui sindikat mafia Italia merupakan ancaman keamanan nyata bagi blok tersebut.

Terhitung sejak 1991 hingga 2018, kepolisian Italia membubarkan 266 dewan kota karena memiliki koneksi dengan sindikat mafia.

Menurut pengamat dari Universitas Bocconi, Gianmarco Daniele, politikus yang mengganggu kepentingan bisnis mafia tersebut kerap diberangus.

Mafia seringkali melakukan serangan fisik, pembakaran, dan memberikan ancaman untuk lawan mereka. Tak sedikit pejabat dan konglomerat yang dibunuh oleh sindikat mafia karena dianggap mengusik kepentingan mereka.

Daniele juga menuturkan setidaknya ada 1.191 serangan mafia terhadap politikus yang terjadi antara 2013-2015. Meski demikian, kasus penyerangan politikus ini tak ada yang mengenai pejabat nasional.

Mafia Italia disebut lebih suka menargetkan pejabat lokal karena kembali kepada tujuan awal, ingin menguasai daerah atau wilayah, bukan negara. Sementara itu, sebanyak 310 orang yang menjadi target mafia dalam kurun waktu tersebut adalah wali kota di Italia.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>



Bisnis Wisata, Narkoba, hingga Praktik Tengkulak

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER