Medio 1970, Mafia Italia tak hanya mengedarkan narkoba, tapi juga memproduksi obat-obatan itu. Kala itu, sebanyak 30 persen heroin yang ada di Amerika Serikat diproduksi di Sisilia.
Dari 1978 sampai 1983, Mafia Sicilia membunuh lebih dari 1.000 orang. Ratusan orang juga dibunuh pada awal 1980-an. Sementara itu, jumlah pembunuhan mulai berkurang secara signifikan sejak pertengahan 1990-an.
Salah satu mafia terbesar dan paling berpengaruh saat ini, 'Ndrangheta, bahkan diklaim menguasai 80 persen perdanganan kokain di Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut OCCRP, Mafia Italia juga disebut mendapatkan keuntungan hingga US$2,6 miliar atau setara Rp37 triliun pada 2020 karena berhasil menyusup ke bisnis pariwisata negara Eropa itu.
Kini, mafia Italia juga memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk meraup keuntungan. Awalnya, mafia menawarkan pinjaman dan bantuan makanan bagi keluarga miskin.
Menurut pengacara Scaramella, para mafia memberikan pinjaman dengan tingkat yang tak jauh berbeda dengan bank, kemudian menjebak warga dengan menaikkan bunga pinjaman hingga 300 persen, dikutip dari Reuters.
Federico Cafiero De Raho, jaksa anti-mafia Italia, mengatakan agennya telah menyadari aktivitas aneh di Naples yang melibatkan klan Camorra. Kelompok mafia itu memberikan makanan gratis kepada keluarga yang kekurangan uang akibat penguncian (lockdown).
Salah satu jaksa ternama Italia, Nicola Gratteri, mengatakan mafia sangat bersedia membantu menyelamatkan bisnis masyarakat atau membantu membangun ulang bisnis.
"Mafia dapat membeli properti tersebut (jika pinjaman tak terbayarkan) dan menggunakannya untuk mencuci uang," kata Gratteri.
"Mafia menginginkan lebih sedikit jaminan terkait pinjaman, karena untuk mereka, jaminan terpenting adalah hidup korbannya."
Mengutip The Guardian, mafia Italia juga tak segan membunuh para musuhnya dari sindikat mafia lain.
Pada 23 Mei 1992, bos mafia meletakkan 300 kilogram bahan peledak untuk membunuh hakim anti-mafia, Giovanni Falcone.
Saat konvoi mobil Falcone mendekat, bom diledakkan dan menewaskan Falcone, istrinya, dan tiga orang pengawal.
Falcone sendiri merupakan musuh bebuyutan Mafia Cosa Nostra. Kurang dari dua bulan, Paolo Borsellino, kerabat Falcone yang juga adalah hakim, terbunuh dalam serangan bom mobil dengan lima orang lain di Palermo.
Sejak kematian Falcone dan Borsellino, kepolisian Italia telah menangkap lebih dari 4.000 anggota mafia. Sebanyak 361 ditangkap di 2011 dan 300 lainnya di 2014. Salah satu penangkapan terbesar yang dilakukan Italia adalah ketika Toto Riina, salah satu bos mafia terkejam di sindikat Cosa Nostra, berhasil dibekuk pada 1993 lalu.
Riina merupakan orang yang memerintahkan pembunuhan para hakim di Italia dan 150 pembunuhan lain. Ia ditangkap pada 1993 dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Pada November 2017, Toto Riina meninggal dunia di penjara setelah dalam kondisi koma karena induksi medis. Induksi ini dilakukan untuk perawatan kanker yang ia derita sejak lama.
(pwn/rds)