Ukraina mengatakan pasukan Rusia masih membombardir Kota Chernihiv, hingga Rabu (30/3) pagi.
Serangan ini terjadi kala Rusia berjanji menurunkan aktivitas militer mereka di Ukraina, termasuk Chernihiv, dalam perundingan di Istanbul, Turki, sehari sebelumnya
"Musuh telah mendemonstrasikan 'peningkatan aktivitas' di wilayah Chernihiv, dengan serangan di Nizhyn, termasuk serangan udara. Chernihiv diserang semalaman," kata gubernur regional, Vyacheslav Chaus, dalam media sosial, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chaus juga menyampaikan bahwa "situasi masih belum berubah," sehari setelah Rusia mengumumkan bakal menurunkan gempuran mereka di Ukraina.
"Chernihiv dibombardir artileri dan lewat udara. Tadi malam, ada pengeboman yang merusak infrastruktur sipil," tutur Chaus lagi.
Selain itu, Chaus menyampaikan Kota Chernihiv tak lagi mendapatkan akses atas air ataupun listrik.
"Tidak ada air dan listrik di kota. Komunikasi mati dan kami tidak bisa memperbaiki mereka sekarang," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, menuturkan dialog yang dilakukan Rusia-Ukraina di Turki beberapa waktu lalu menghasilkan perkembangan.
Ada lima poin yang disepakati dalam pertemuan kemarin adalah Rusia berjanji setop operasi militer di Kyiv dan Chernihiv; Ukraina siap berstatus netral; dan pembicaraan lanjutan soal masa depan Crimea.
Tiga poin lainnya yakni kemungkinan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu; hingga permintaan Ukraina soal jaminan keamanan.
Meski begitu, delegasi Rusia-Ukraina gagal menyepakati gencatan senjata yang menjadi tujuan utama perundingan digelar.