
Warga Dekat Perbatasan Rusia Resah Finlandia Akan Gabung NATO

Beberapa waktu lalu, Finlandia memutuskan untuk mendaftarkan diri ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Keputusan ini diambil kala Rusia masih menginvasi Ukraina dan membuat negara sekitarnya khawatir.
Lihat Juga : |
Meski pemerintah Finlandia menilai pengajuan tersebut merupakan langkah terbaik melihat situasi geopolitik saat ini, keputusan tersebut membawa dampak bagi beberapa warga Finlandia yang tinggal di dekat wilayah Rusia.
Salah satu pensiunan Finlandia, Martti Kailio (73), menyimpan senapan berburu di rumahnya di Hiivaniemi, yang berada dekat dengan perbatasan Finlandia-Rusia.
"Saya sangat marah karena tahu saya bakal menjadi salah satu relawan yang harus keluar dari sana dengan senapan terisi, meski saya tak cukup muda untuk menjadi tentara,' ujar Kailio, dikutip dari CGTN.
Tak hanya itu, salah satu warga di Imatra, wilayah yang berada dekat dengan perbatasan Rusia, merasa khawatir menjalani hari demi hari.
"Kami sejauh ini melihat Imatra sebagai tempat yang aman dan kami masih berpikir seperti itu," ujar salah satu warga Imatra, Katri Latt, kala diwawancara France24.
"Namun saya percaya pemikiran bahwa masyarakat di sini sudah berubah, dengan melihat munculnya ketakutan kecil, dan Rusia, negara di samping kami, sedikit berbeda dengan negara lain, dan Anda tidak bisa selalu memercayai apa kata mereka," lanjutnya.
"Jadi mungkin masyarakat harus bersiap pada fakta kami harus pergi secepatnya."
Warga Imatra lain, Marja-Liisa Kantokivi (81), turut menyuarakan kekhawatirannya atas hubungan Rusia-Finlandia yang memburuk.
Kantokivi merupakan salah satu warga yang sempat direlokasi ke Imatra imbas pencaplokan wilayah Finlandia kala zaman Uni Soviet.
"Saya tinggal dua-tiga kilometer dari sini, di gedung apartemen pertama yang Anda hadapi saat datang dari arah Rusia. Jadi jika hal yang sama akan terjadi di sini, kami akan menjadi yang percaya untuk menerima itu. Semoga saja itu tidak terjadi," ujar Kantokivi.