Selain itu, Mira menyampaikan kemungkinan dibukanya kebijakan warga negara ganda akan membuat dirinya sebagai pribadi termotivasi untuk mempererat hubungan antara RI dengan Jerman.
"Kemungkinan dibukanya kebijakan warga negara ganda akan membuat posisi saya sebagai bagian dari penduduk dan masyarakat Jerman dan mendorong saya untuk lebih meningkatkan kerjasama antara dua 'rumah' saya. Saya rasa ini juga dirasakan oleh seluruh diaspora Indonesia yang ada di luar negeri," tutur Mira.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Erdogan Tetap Tolak Finlandia-Swedia ke NATO sampai Petisi di Malaysia |
Warga lain yang lima tahun bekerja di Inggris, Fahmi Ardi, turut mendukung wacana kemungkinan diberlakukan paspor ganda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini sangat membantu WNI yang bekerja di luar negeri untuk kembali berkarya di Indonesia dan membawa semua pengalaman serta networks [jejaring] yang mereka dapatkan saat menjadi tenaga kerja ahli di luar negeri, namun masih memiliki fleksibilitas untuk bisa mengakses dunia global berkolaborasi secara profesional, bukan hanya untuk jalan-jalan. Dengan paspor ganda akan sangat memudahkan akses tersebut," kata Fahmi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (19/5).
Sementara itu, WNI yang kini menetap di China, Alisa Christina, turut menyuarakan dukungannya atas wacana tersebut.
"Kalau opini saya sih ada baiknya, karena mungkin kebijakan ini juga dilandasi dengan kebutuhan para WNI di negara lain yang memang mengizinkan dwi kewarganegaraan," katanya.
"Dengan dwi kewarganegaraan begini, mungkin rekan-rekan WNI di negara lain jadi lebih nyaman untuk bekerja dan menetap di dua negara," lanjutnya.
(pwn/bac)