Laporan CAR: BIN Impor Mortir dari Serbia untuk Operasi Papua

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jun 2022 10:19 WIB
Kelompok pemantau senjata yang berbasis di London melaporkan BIN membeli sekitar 2.500 mortir dari Serbia untuk operasi Papua pada 2021.
Kelompok pemantau senjata yang berbasis di London melaporkan BIN membeli sekitar 2.500 mortir dari Serbia untuk operasi Papua pada 2021. Foto: (dok. bin.go.id)

Meski sejumlah pejabat RI membantah atau bungkam, Serbia telah mengonfirmasi bahwa Krusic membuat mortir berdaya ledak tinggi M-72.

Menurut laporan CAR, mortir itu dijual bersama dengan 3.000 inisiator elektronik dan perangkat pengatur waktu ke pemasok senjata Serbia Zenitprom DOO pada Februari 2021.

Zenitprom DOO kemudian mengekspor amunisi tersebut ke PT Pindad untuk BIN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat awal proses pengadaan yakni pada 6 Oktober 2020, BIN memberikan sertifikat pengguna akhir kepada otoritas Serbia dengan Nomor R-540/X/2020. Sertifikat ini menegaskan mereka akan menjadi pengguna eksklusif barang dalam konsinyasi dan amunisi. Mereka juga tak akan mengirim atau menjual ke pihak lain tanpa izin dari pihak berwenang Serbia.

Lebih lanjut laporan tersebut menerangkan bahwa tak ada permintaan untuk mengirim senjata sebelum serangan di Papua.

CAR mengatakan Serbia mengonfirmasi nomor lot pada cangkang yang digunakan di Papua sama dengan yang dibeli BIN.

Beberapa rincian laporan tak bisa dikonfirmasi secara independen termasuk nomor lot yang cocok dengan mortir, transfer pengiriman amunisi ke BIN atau apakah BIN mematuhi sertifikat pengguna akhir.

Bahkan, Reuters juga tak dapat menentukan siapa yang memodifikasi mortir atau mengapa BIN membeli timer dan penyala.

CAR menuliskan BIN telah memberi pemerintah Serbia "sertifikasi verifikasi pengiriman", meskipun Reuters tak bisa mengonfirmasi secara independen bahwa senjata itu sudah di tangan BIN.

Situasi keamanan di Papua telah memburuk secara dramatis sejak April 2021 lalu, setelah kelompok separatis membunuh kepala kantor BIN Papua dalam penyergapan.

Laporan CAR: BIN Impor Mortir Dari Serbia untuk Operasi Papua

Selain itu, menurut pernyataan pelapor khusus PBB, ditemukan pelanggaran yang mengejutkan dari pemerintah RI antara April dan November 2021 lalu.

Mulai 10 Oktober 2021, helikopter dan drone menembak dan menjatuhkan amunisi di delapan desa di distrik Kiwirok selama beberapa hari.

CNNIndonesia.com sudah mencoba menghubungi Juru Bicara Kementerian Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjutak serta Juru Bicara BIN, Wawan Purwanto, untuk meminta konfirmasi dan tanggapan pada Jumat (3/6). Namun, keduanya tak segera memberi komentar hingga berita ini dipublikasi.

(tdh/chri)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER