Belanda Klaim Tangkap Penyusup Pengadilan Internasional dari Rusia

pwn | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2022 01:00 WIB
Belanda mengklaim berhasil menangkap agen militer Rusia yang menyusup ke Pengadilan Kejahatan Internasional.
Foto ilustrasi. (Istockphoto/D-Keine)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Intelijen dan Layanan Keamanan Belanda (AIVD) mengklaim berhasil menangkap agen militer Rusia yang menyamar untuk menyusup ke Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).

Penangkapan tersangka dilakukan saat ICC tengah menginvestigasi kejahatan perang di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang mata-mata, Sergey Vladimirovich Cherkasov, menyamar sebagai warga negara Brasil yang mendaftarkan diri untuk magang di ICC pada April lalu.

"Ini merupakan operasi GRU [badan intelijen militer Rusia] dalam beberapa tahun dan jangka panjang, pun membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan uang," kata AIVD Erik Akerboom pada Kamis (16/6), dikutip dari Reuters.

[Gambas:Video CNN]

"Ini menunjukkan kepada kita apa yang dilakukan Rusia saat ini, mencoba mendapatkan akses informasi ilegal di dalam ICC. Kami mengklasifikasikan ini sebagai ancaman tingkat tinggi," ujar Akerboom.

Akerboom juga mengatakan sang mata-mata telah diterima di ICC.

Sebagaimana diberitakan Reuters, informasi mata-mata Rusia ini diungkapkan dalam dokumen empat halaman yang berisikan 'kisah hidup' Cherkasov. Beberapa kisah yang dimuat adalah sejarah keluarga yang bermasalah, detail terkait kelab tempat ia mendengar musik elektronik, pun restoran favoritnya di Brasilia, tempat ia membeli sup kacang.

"Cherkasov menggunakan identitas yang dibangun dengan baik, di mana dia menghapus seluruh hubungannya dengan Rusia secara umum, khususnya GRU," demikian pernyataan AIVD dalam dokumen itu.

Menurut keterangan AIVD, sang mata-mata, yang menggunakan nama samaran Viktor Muller Ferreira, ditangkap di salah satu bandara Belanda. Ia kemudian diketahui sebagai penumpang yang tak diterima dan ditempatkan dalam penerbangan lain ke Brasil.

Cherkasov kini berhadapan dengan proses peradilan.

Sementara itu, masih belum ada komentar dari pihak berwenang Brasil, pemerintah Rusia, ataupun ICC.

Reuters melaporkan, pihak AIVD membeberkan informasi ini untuk membuka apa yang dilakukan intelijen Rusia dan ancaman bagi institusi internasional.

ICC sendiri merupakan pengadilan kejahatan global yang beranggotakan 123 negara.

Pengadilan tersebut tengah menangani kasus kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan genosida di Ukraina tak lama setelah Rusia menginvasi negara itu.

Sementara itu, Belanda sendiri telah memecat lebih dari 20 warga Rusia yang dituduh adalah mata-mata dalam beberapa tahun terakhir.

Sebanyak empat orang di antaranya dituduh meretas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) pada 2018.

Tak hanya itu, dua orang dituduh memantau perusahaan teknologi di Belanda pada 2020. Sebanyak 17 lainnya bekerja sebagai diplomat yang telah diusir pada tahun ini imbas invasi ke Ukraina.

Pihak Rusia sendiri membantah seluruh tuduhan itu, pun balas mengusir 15 staf kedutaan dan konsulat Belanda di negara itu.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER