Ukraina mengancam akan menghancurkan jembatan terpanjang di Eropa, Jembatan Crimea, yang terhubung langsung ke Rusia. Apa yang terjadi jika jembatan itu hancur?
Untuk mengetahui dampaknya, tentu perlu dipahami bahwa jembatan ini punya peran penting bagi Rusia, baik secara letak strategis maupun politik.
Jembatan itu terbentang sepanjang 19 kilometer, menghubungkan Semenanjung Taman di Rusia dan Semenanjung Kerch di Crimea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia membangun jalan penghubung ini usai berhasil mencaplok Crimea pada 2014. Berdasarkan laporan Forbes, ongkos pembangunan jembatan itu mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp44 triliun.
Di jembatan itu terdapat jalan raya dan jalur kereta api yang bisa membawa penumpang atau barang. Jembatan ini pun menjadi jalur vital untuk pasokan dari Crimea ke Rusia dan sebaliknya.
Menurut salah satu lembaga think-tank Ukraina, Rusia kerap menggunakan jembatan ini untuk mengangkut tank dan perangkat militer lain langsung ke area pertempuran di wilayah selatan Ukraina.
Jika Ukraina berhasil meledakkan jembatan, Rusia bakal kehilangan salah satu jalur pasokan penting bagi pasukannya. Selain itu, sejumlah rencana Rusia juga akan berantakan jika jembatan itu dihancurkan.
New York Post melaporkan, Rusia ingin membangun jembatan darat yang terhubung ke Crimea. Dengan jembatan ini, Moskow bisa terus memasok logistik untuk pasukan dan meluncurkan serangan ke Ukraina barat.
Jembatan darat itu juga akan melalui Donbas, sehingga memungkinkan Rusia merebut Odessa. Odessa juga merupakan wilayah kunci untuk menyelesaikan proyek jembatan darat lainnya, yaitu ke Transnistria dan Moldova.
Namun, menghancurkan jembatan sebesar itu cukup menantang bagi Ukraina. Masalahnya, jembatan itu ditopang konstruksi beton dan baja besar yang kokoh.
Satu-satunya cara untuk menghancurkan jembatan adalah dengan merontokkan bendungan penopang struktur jembatan di kedua ujungnya.
Namun menurut pengamat, misi pengeboman semacam ini hampir mustahil bagi Ukraina, kecuali jika mereka mempunyai persenjataan yang canggih.
Secara khusus, kapal robot Uncrewed Survace Vessel (VSC) kemungkinan bisa menjadi senjata yang tepat untuk meledakkan jembatan.
Pada 15 April lalu, Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby, mengatakan bahwa paket bantuan keamanan terbaru ke Ukraina akan mencakup sejumlah VSC.
"Ini adalah kapal permukaan tak berawak (VSC) yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan dalam pertahanan pantai," kata Kirby.
(isa/has)