Selain itu, media Newsweek mengklaim Putin sempat menjalani perawatan kanker stadium lanjut pada April lalu, berdasarkan informasi dari intelijen Amerika Serikat.
Walaupun begitu, Dewan Keamanan AS membantah informasi tersebut.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Mahathir Saran Malaysia Klaim Pulau Singapura-Kepri hingga Sejarahnya |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, kepala intelijen militer Ukraina, Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan bahwa Putin memiliki kanker saat diwawancara Sky News.
Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah seluruh klaim yang menyatakan Putin mengidap penyakit serius.
Sebagaimana diberitakan AFP, Kremlin hanya mengonfirmasi Putin memiliki masalah kesehatan pada 2012 lalu. Kala itu, Putin membatalkan beberapa pertemuan dan menghilang dari publik.
Saat itu, Kremlin mengatakan Putin mengalami cedera otot. Namun salah satu media mengklaim Putin mengalami masalah punggung setelah sempat terbang menggunakan layang gantung.
Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga mengungkap berbagai perilaku aneh Putin.
Kremlin mengaku Putin telah mendapatkan vaksinasi, tetapi gambar ia menerima suntikan vaksin tak pernah muncul. Beberapa orang yang ingin melakukan kontak erat dengan Putin harus melewati sederet aturan ketat, termasuk karantina berhari-hari.
Pemimpin dunia yang mengunjungi Putin kala pandemi juga mendapatkan berbagai perilaku aneh. Pemimpin yang tak mengikuti persyaratan kesehatan Kremlin, salah satunya Presiden Prancis Emmanuel Macron, harus berbincang dengan Putin dari ujung meja panjang.
Sementara itu, pemimpin yang mengikuti persyaratan kesehatan Kremlin, seperti Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, diizinkan menjabat tangan dan memeluk Putin.
Beberapa persyaratan kesehatan Kremlin untuk pemimpin dunia yang ingin bertemu Putin adalah mengikuti tes Covid-19 dari Rusia dan melakukan karantina.
(pwn/bac)