Prancis soal Ukraina Masuk UE: Tak Ada Jalur VIP, Semua Negara Sama

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2022 16:47 WIB
Prancis mengatakan tak ada pengecualian bagi Ukraina sehingga Kyiv tetap harus melewati berbagai proses agar bisa masuk Uni Eropa. (Foto: LUDOVIC MARIN / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Prancis mengatakan Ukraina tak akan mendapatkan akses cepat VIP untuk masuk Uni Eropa meski mayoritas blok tersebut telah mendukung Kyiv bergabung.

Prancis mengatakan Ukraina akan tetap menjalani serangkaian proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum resmi bergabung Uni Eropa, sama seperti anggota lainnya terdahulu.

Delegasi Menteri Prancis untuk Eropa, Clement Beaune, menuturkan Ukraina tetap harus mematuhi aturan ketat sama seperti negara lainnya yang ingin masuk Uni Eropa.

"Tidak ada prosedur yang dipercepat, tidak ada King's Pass," kata Beaune dalam sebuah wawancara dengan radio Prancis Europe 1 yang merujuk pada perlakuan istimewa.

"Mereka (Ukraina) harus menyelesaikan perang terlebih dahulu, untuk membangun kembali negara, untuk memenuhi semua persyaratan demokrasi dan ekonomi. Ini akan memakan waktu. Tapi kami memberikan sinyal keterbukaan ini," paparnya menambahkan seperti dikutip CNN.

Pemimpin Uni Eropa akan menggelar rapat pada Kamis dan Jumat pekan ini untuk membahas apakah akan memberikan status kandidat kepada Ukraina. Selain Ukraina, nasib pencalonan Moldova dan Georgia bergabung Uni Eropa juga akan ditentukan pekan ini.

Pernyataan Prancis itu keluar terlepas dari keputusan Dewan Uni Eropa yang pada akhirnya kompak mendorong Ukraina bisa mendapatkan status kandidat blok tersebut.

Komisi Eropa merekomendasikan Ukraina sebagai kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) pada pekan lalu.

Mendengar kabar baik itu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan melakukan apa saja agar layak menjadi bagian dari Uni Eropa.

Zelensky mengatakan Ukraina telah melakukan semuanya yang bisa dilakukan setiap hari demi layak mendapatkan status kandidat blok tersebut.

"Selangkah demi selangkah, kami melewati minggu yang penting ini dan melakukan segalanya setiap hari, jadi tidak ada yang meragukan bahwa Ukraina layak dicalonkan. Kami membuktikan setiap hari bahwa kami sudah layak menjadi bagian dari Uni Eropa," kata Zelensky dalam pidatonya di televisi pada Senin (20/6).

Seluruh 27 negara Uni Eropa harus memberikan persetujuan akan status kandidat tersebut setelah rekomendasi dikeluarkan.

Walaupun demikian, beberapa negara Uni Eropa, seperti Belanda, skeptis karena ditekan untuk menerima Ukraina dengan cepat.

Namun, beberapa diplomat mengatakan mereka memperkirakan para pemimpin bakal menyetujui pemberian status kandidat itu.

Jika Ukraina berhasil mendapatkan 'lampu hijau', Kyiv harus melewati berbagai tahapan kompleks. Ini membuat negara itu mungkin harus menunggu hingga beberapa dekade sebelum bergabung ke Uni Eropa.



(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK