Militer Ukraina telah ditarik paksa keluar Kota Lysychansk di Luhansk, Donbas, gegara gempuran Rusia yang menggila di kawasan itu,Senin (4/7).
"Usai pertempuran berat di Lysychansk, Pasukan Pertahanan Ukraina dipaksa ditarik dari posisi mereka di kota itu," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melalui kicauan di akun resmi Twitternya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah pasukan Ukraina keluar dari Lysychansk, Rusia mengklaim menguasai Luhansk, satu dari dua wilayah utama Ukraina di Donbas yang telah lama menjadi target Moskow.
"Seperti yang dilaporkan Jenderal Militer Sergei Shoigu [ke Presiden Vladimir Putin], menindaklanjuti keberhasilan operasi militer, pasukan bersenjata Rusia, bersama dengan unit militan masyarakat Republik Rakyat Luhansk, telah menguasai penuh Kota Lysychansk," demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Reuters.
Lysychansk merupakan kota terakhir di Luhansk yang dikuasai Ukraina. Sementara itu, Luhansk dan Donetsk di Donbas merupakan wilayah yang telah lama menjadi rumah kelompok separatis Ukraina pro-Rusia.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan keputusan pihaknya menarik pasukan dari Lysychansk adalah demi "melindungi nyawa" pasukannya.
"Dalam kondisi superioritas ganda dari pasukan Rusia dan artilerinya, kelanjutan pertahanan kota akan menyebabkan konsekuensi fatal," kata Angkatan Bersenjata tersebut seperti dikutip CNN.
"Sayangnya, kegigihan baja dan patriotisme tidak cukup untuk kemenangan- sumber daya material dan teknis juga diperlukan," paparnya menambahkan.
Presiden Volodymyr Zelensky mengetahui situasi pasukannya di Lysychansk.
Dalam pidatonya di televisi nasional, Zelensky juga mengatakan penarikan pasukan dari Lysychansk dilakukan demi menyelamatkan naywa tentaranya.
Namun, Zelensky bersumpah Angkatan Bersenjata Ukraina akan merebut kembali Lysychansk dan Donbas ketika mereka mendapat bantuan senjata dan logistik baru.
"Fakta bahwa kami melindungi nyawa tentara kami, rakyat kami, memainkan peran yang sama pentingnya. Kami akan membangun kembali tembok pertahanan kami, kami akan memenangkan kembali tanah, dan orang-orang harus dilindungi di atas segelanya," ucap Zelensky.