Jurnalis Israel, Gil Tamary, panen kritik usai dirinya menyusup ke Mekkah dan membuat geger Arab Saudi. Beberapa menilai ia harus dihukum berat, yang lain menganggap tindakannya menjijikan dan tak menghargai Muslim.
Media tempat Tamary bekerja, Channel 13, menayangkan cuplikan video saat pria itu berpelesir di kota suci itu.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Wartawan Israel Nyusup ke Mekkah sampai Rusia Perluas Perang Ukraina |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu, Tamary tampak melewati Gerbang Mekkah, yang menjadi tanda pintu masuk ke kota, titik di mana non-Muslim dilarang masuk. Ia juga tampak mengunjungi gerbang Masjidil haram.
Selain itu, Tamary juga berswafoto di Gunung Arafah, tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhir. Lokasi ini juga menjadi salah satu tempat umat Islam berkumpul menjalankan ibadah haji.
Lantas, benarkah warga non-Muslim dilarang menginjakan kaki di kota suci Mekkah?
Pemerintah Saudi memang melarang total orang non-Muslim memasuki dua kota suci yakni Mekkah dan Madinah siapa pun mereka. Bagi umat non-Muslim yang mencoba menerobos masuk Mekkah dan Madinah bisa dihukum, dikenakan denda, hingga deportasi.
Vox melaporkan Saudi memandang pembatasan di Mekkah adalah hal yang sangat serius. Pemerintah telah menerapkan aturan tersebut sejak lama.
Saudi pun telah memasang banyak papan peringatan "Muslim Only" di setiap jalan menuju Mekkah dan Madinah sejak lama.
Meski begitu, Arab News melaporkan larangan non-Muslim masuk Mekkah bukan pemerintah Arab Saudi yang menentukan. Namun, Saudi menerapkan larangan itu berdasarkan hukum Islam sejak ratusan tahun silam.
Dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah (9) ayat ke-28 berbunyi: "Wahai orang-orang yang beriman! Orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa), karena itu jangan lah mereka mendekati Masjidil Haram sejak tahun ini. Dan jika kamu takut menjadi miskin (karena orang kafir) tidak datang, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya. Jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah maha mengetahui, maha bijaksana."
Mekkah memang menjadi rumah Masjidil Haram, masjid yang paling disucikan umat Muslim karena menjadi pusat kiblat orang Islam beribadah.
Sejumlah ahli lantas menilai ayat Al-Qur'an itu memberikan indikasi yang jelas bahwa Allah ingin menjaga Mekkah sebagai kota suci untuk umatnya beribadah. Oleh karena itu, kota suci ini tak pernah diubah menjadi resor wisata oleh pemerintah Saudi.
Selain menjadi pemimpin tertinggi Arab Saudi, Raja Saudi juga memiliki gelar pelindung dua masjid suci yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>