INS Vikrant terbaru ini bisa mengangkut 30 jet tempur yang mencakup MiG-29 K, Kamov-31, helikopter MH-60R, dan beberapa jet lain. Jika dihitung, kapal ini mampu mengangkut nyaris 45 ribu ton.
INS Vikrant memiliki kecepatan maksimum 28 knot dengan jangkauan 7.500 mil. Jika sudah beroperasi, kapal ini akan mempunyai 160 perwira dan 1.400 kru, demikian laporan New Indian Express.
Sejumlah media India mengagung-agungkan kapal ini. Salah satu media, WION, bahkan menyebut Cina bakal terpojok dengan kehadiran INS Vikrant.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan pencapaian bagi Angkatan Laut India yang ingin membuat China bungkam di perairan Pasifik," demikian kutipan pemberitaan WION.
Media pemerintah China, Global Times, juga terus mengikuti perkembangan pembuatan kapal induk India ini sejak dulu. Sejumlah pengamat menganggap China sebenarnya ketir.
Namun, saat perusahaan pengembang melakukan serah terima, GT melaporkan komentar para pengamat pertahanan yang seolah meremehkan INS Vikrant.
Salah satu pengamat mengatakan kapal induk China, Liaoning, merupakan armada besar, sementara Vikrant tergolong medium.
Seorang ahli yang merupakan veteran militer dari Universitas Pertahanan Nasional PLA, Zhang Zhaozhong, juga memaparkan kepada Global Times sejumlah kekurangan proyek INS Vikrant.
Menurutnya, India melakukan riset untuk pembuatan kapal induk itu bertahun-tahun, penuh dengan lika-liku di tengah ketidakstabilan kebijakan.
Segala aral itu, katanya, membuat desain berubah-ubah, pendanaan tidak stabil, dan kekurangan kesinambungan dalam proses pembuatan.
(isa/has)