Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengutuk latihan militer China usai lima rudal mereka diduga mendarat di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Jepang pada Kamis.
"Tindakan China saat ini berdampak serius terhadap perdamaian dan stabilitas wilayah kami dan komunitas internasional," kata Kishida dikutip News 18.
Ia kemudian berujar, "Saya mengatakan kepadanya bahwa kami telah menyerukan pembatalan segera latihan militer."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimi Hayashi, Yoshimasa hayashi, menyerukan hal serupa.
"Saya sekali lagi menuntut penghentian segera latihan militer ini," kata Hayashi kepada wartawan pada Selasa lalu.
Jepang kemudian mengajukan protes diplomatik ke China atas dugaan pendaratan rudal di ZEE Jepang.
Korsel juga dibuat khawatir gegara latihan militer tersebut.
"Sikap pemerintahan kami adalah menjaga komunikasi yang erat dengan pihak-pihak terkait atas dasar bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan melalui dialog dan kerja sama itu penting," kata seorang pejabat Korsel dikutip AFP.
Senator Australia, James Patterson, mengecam latihan militer China.
"Tanggapan yang sangat tak proporsional untuk menembakkan rudal balistik ke perairan teritorial tetangga Anda sebagai tanggapan atas delegasi kongres," kata Paterson dikutip Voice of America.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyerukan kedua pihak agar menahan diri.
"[Australia] mempertimbangkan kerja sama dan hubungan positif dengan China, yang mana kita bisa membela nilai-nilai Australia dan kepentingan nasional," jelas dia.
(pwn/bac)