Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengeluarkan sejumlah larangan yang dianggap gila. Mulai dari melarang pakaian tertentu hingga konser.
Beberapa larangan bahkan terlegitimasi dalam aturan hukum Korut.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut deret larangan gila Korut saat rezim Kim Jong Un berkuasa dihimpun dari berbagai sumber.
Pemerintah melarang warga Korut mendengarkan musik asing atau menonton film dalam bahasa asing. Mendengar musik-musik K-pop juga termasuk pantangan yang amat serius di Korut
Tindakan tersebut bahkan dianggap sebagai kegiatan kriminal.
Pada 2015 lalu, Kim mengeluarkan dekrit yang berisi perintah penghapusan semua kaset dan CD memuat perbedaan pendapat.
Pyongyang hanya menawarkan tiga saluran televisi, dan semua ini di bawah kendali pemerintah.
Larangan lain yang diterapkan pemerintah Kim Jong Un adalah larangan membeli laptop atau komputer bagi warga yang tidak mendapatkan izin dari otoritas setempat. Korut menganggap laptop bisa menjadi salah satu sarana mata-mata yang amat dimusuhi di negara itu.
Harga komputer maupun laptop juga juga amat mahal di Korut, karena juga menyangkut proses perizinan yang amat rumit dan sulit, seperti dilansir dari New York Post.
Kim juga melarang penduduk Korut mengenakan jin. Sebab, setelan ini disebut sebagai simbol kapitalisme, nilai yang bertentangan dengan komunisme atau nasionalisme.
Kim Jong Un juga memerintahkan warga Korut tertawa dan pesta saat masa peringatan hari berkabung memperingati satu dekade Kim Jong Il wafat selama 11 hari.
Warga Korut di Kota Sinuiju yang enggan diungkap identitasnya bercerita kepada Radio Free Asia mengenai penerapan aturan selama masa berkabung ini.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Media Asing Sorot Sambo Tersangka hingga Surat Kim Jong Un untuk Trump |
"Selama masa berkabung, kami tidak boleh minum alkohol, tertawa, atau melakukan aktivitas bersenang-senang," ujar warga itu.
Internet hanya bisa diakses melalui intranet mereka yang disebut Kwangmyong atau Bright.
Pemerintah juga membatasi akses ke situs-situs tertentu. Mereka hanya mengizinkan 28 situs bisa dikunjungi.
Sementara itu, mereka yang bisa mengakses yakni pemimpin politik dan keluarga, siswa di sekolah elit, dan departemen perang cyber militer.
Korut juga hanya menyetujui sistem operasi yang disetujui negara Red Star OS bukan Windows atau Mac standar.
Mereka juga melarang penggunaan Wi-Fi di semua kedutaan Korea Utara di seluruh dunia.
Berlanjut ke halaman berikutnya...