Mengapa China Murka Pejabat AS Kunjungi Taiwan?

CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2022 11:42 WIB
China kerap murka dengan kunjungan para pejabat negara Amerika Serikat ke Taiwan.
China luncurkan rudal Dongfeng ke sekitar Taiwan saat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. (Eastern Theatre Command/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

China kerap murka dengan kunjungan para pejabat negara Amerika Serikat ke Taiwan.

Beijing menilai kunjungan pejabat AS ke Taiwan sebagai bentuk dukungan terhadap pulau itu yang gigih ingin memerdekakan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lawatan tersebut, menurut China, bisa mengancam kedaulatan dan membahayakan hubungan diplomatik kedua negara ini.

Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya. Mereka akan melakukan apa saja untuk mempertahankan pulau itu, bahkan jika perlu dengan paksaan.

[Gambas:Video CNN]

China juga mewanti-wanti bagi siapa saja atau negara mana pun yang berkunjung ke Taiwan akan mendapat hukuman. Bisa saja berupa sanksi, pemutusan hubungan diplomatik, atau tindakan tegas lain.

Bulan lalu, militer Beijing sampai-sampai menembak rudal ke perairan dekat pulau itu buntut lawatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi.

Beberapa pejabat China menilai kunjungan Pelosi sangat berbahaya dan provokatif. Salah satu yang turut buka suara adalah Juru Bicara Menteri Luar Negeri China, Hua Chunying.

"Sifat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke wilayah Taiwan bukan soal demokrasi, tetapi merupakan masalah tentang kedaulatan dan integritas teritorial China," kata Hua, dikutip Anadolu Agency.

Menurut Hua, setiap upaya AS memprovokasi China, justru akan mempermalukan diri sendiri. Ia mengutip insiden kunjungan Pelosi sebelumnya yang memicu kerusuhan orang-orang berbaju hitam di Hong Kong.

China sudah berulang kali memperingatkan ke AS agar tak "main api" soal Taiwan dan membatalkan kunjungan itu. Namun, Washington abai.

Di hari saat Pelosi tiba, China mengumumkan latihan militer besar-besaran. Di hari pertama latihan, 11 rudal meluncur ke perairan dekat Taiwan.

Menurut pengamat lembaga think tank di Center for China and Globalization, Andy Mok, mengatakan tindakan keras Beijing menunjukkan kekhawatiran soal posisi China.

"Jika China tak merespons dengan tegas, termasuk dengan respons militer, maka ini bisa memberanikan negara lain melemahkan upaya China dan reunifikasi lintas selat, yang merupakan masalah penting bagi China," kata Andy seperti dikutip Nikkei Asia.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Kunjungan Anggota Kongres AS ke Taiwan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER