Kawan Dekat AS, Filipina Ingin Beli Bahan Bakar dari Rusia
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr membuka peluang bagi negaranya untuk membeli bahan bakar minyak Rusia di tengah lonjakan harga energi global, Rabu (5/10).
"Kami menggunakan pandangan yang sangat imbang, karena kebenaran masalah ini adalah, kami mungkin harus mengandalkan Rusia untuk bahan bakar, untuk pupuk," kata Marcos, dikutip dari Reuters.
Lihat Juga : |
Filipina sendiri tengah kesulitan karena kenaikan inflasi seperti banyak negara lain, akibat kekurangan pasokan yang disebabkan invasi Rusia di Ukraina.
Filipina, yang notabene merupakan sekutu Amerika Serikat, mengambil langkah berbeda dengan tak menerapkan sanksi ke Moskow.
Selain menyinggung masalah bahan bakar, Marcos menuturkan niatnya untuk memainkan peran penting dalam mempromosikan perdamaian regional.
"Kami berharap dapat menjadi salah satu pemimpin, orang yang memimpin upaya perdamaian," tutur Marcos.
Lihat Juga : |
Tawarkan Pendekatan Baru untuk Krisis Myanmar
Marcos juga menyampaikan ia ingin memberikan usulan pendekatan baru untuk menyelesaikan krisis di Myanmar. Usulan itu bakal disampaikan dalam pertemuan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada November.
"Ini waktunya untuk menyatukan, untuk memberikan proposal konkret terkait apa yang bisa kita lakukan untuk membawa setidaknya perwakilan pemerintah militer ke meja, sehingga kita bisa memulai dialog terkait masalah ini," katanya lagi.
Junta Myanmar sendiri dilarang menghadiri pertemuan regional karena kegagalan mereka menerapkan rencana lima poin konsensus yang disepakati bersama ASEAN pada April tahun lalu.
Lihat Juga : |
Myanmar kini berhadapan dengan konflik bersenjata setelah junta menggulingkan pemerintahan pemimpin de facto negara itu, Aung San Suu Kyi. Akibat kudeta ini, warga Myanmar melakukan pemberontakan, membuat banyak dari mereka bertempur dengan pasukan junta dan meninggal dunia.
Sementara itu, Suu Kyi dan beberapa pejabat pemerintahannya dipenjara dan diadili oleh junta Myanmar.
(pwn/bac)