Bagaimana Partai Komunis Bisa 73 Tahun Berkuasa di China?

CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2022 09:00 WIB
Partai Komunis China (PKC), yang telah berusia lebih dari 1 abad, masih langgeng menjadi satu-satunya yang berkuasa di Negeri Tirai Bambu. Bagaimana jejaknya?
Partai Komunis China (PKC), yang telah berusia lebih dari 1 abad, masih langgeng menjadi satu-satunya yang berkuasa di Negeri Tirai Bambu. Bagaimana jejaknya? (Foto: AFP/WANG ZHAO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Komunis China (PKC) kembali menggelar kongres nasional pada Minggu (16/10) di Beijing.

Banyak analis memprediksi Presiden Xi Jinping bakal mengumumkan periode ketiganya dalam kongres lima tahunan ini.

Sebagaimana diketahui, Partai Komunis berkuasa sejak 1949 ketika Republik Rakyat China (RRC) berdiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana Partai Komunis China bisa langgeng menjadi penguasa selama 73 tahun terakhir?

PKC telah memonopoli kekuasaan sejak partai yang dipimpin Mao Zedong itu mengalahkan nasionalis dan mendirikan Republik Rakyat China pada 1949. Partai ini memiliki lebih dari sembilan puluh juta anggota.

Sejak itu, China sudah menerapkan sistem satu partai.

Peran utama PKC bahkan ditegaskan dalam konstitusi negara. Meski China mengizinkan pendirian partai-partai kecil lain, mereka diwajibkan tetap mendukung dan berbaiat pada PKC.

Partai Komunis China mengendalikan negara dari pemerintahan, kebijakan, dan militer.

Menurut laporan BBC, Politbiro memastikan garis partai ditegakkan dan mengendalikan tiga badan penting lain. Di antaranya Dewan Negara, Komisi Pusat Militer, dan Kongres Rakyat Nasional atau parlemen.

Awal Partai Komunis China Terbentuk

Asal-usul pembentukan PKC dipicu oleh Gerakan Empat Mei 1919. Saat itu, China masih berbentuk Republik China yang berusia baru sekitar tujuh tahun dan dipimpin oleh Partai Nasionalis atau Kuomintang (KMT).

Gerakan Empat Mei merupakan demonstrasi politik dan sosial anti-imperialis besar-besaran yang dilakukan aktivis dan mahasiswa China di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 4 Mei 1919.

Saat itu pula, berbagai ideologi Barat seperti Marxisme dan Anarkisme banyak menarik kaum intelektual China.

Sejumlah intelektual ternama China saat itu seperti Chen Duxiu dan Li Dazhao, menjadi yang pertama secara terang-terangan mendukung ideologi Leninism dan revolusi dunia.

Chen dan Li kemudian mengajak sejumlah tokoh intelektual lainnya, termasuk Mao Zedong, untuk mendirikan Partai Komunis di Shanghai pada 1921. Saat itu, PKC terdiri dari 50 anggota saja.

Selain terinspirasi ideologi Leninisme dan revolusi dunia, pembentukan PKC itu juga terinspirasi dari kemenangan Bolshevik usai Revolusi Rusia pada 1917.

PKC pun terbentuk kala situasi China masih bergolak. Mao Zedong bersama pendiri PKC lain, Liu Shaoqi dan Li Lisan mulai mengorganisir perserikatan buruh di sejumlah kota.

Pada 1924, PKC sempat berkoalisi dengan KMT. Di awal, aliansi politik ini menjadi yang terkuat namun kekompakan itu akhirnya retak tiga tahun kemudian.

KMT di bawah pimpinan Chiang Kai-shek bahkan sampai melarang partai PKC dan mengusir para anggotanya dari Shanghai.

Sejak itu, PKC bergerak secara diam-diam. Segala aktivitas dan propaganda berlangsung bawah tanah.

Banyak kader PKC, termasuk Mao, memilih bergerilya di pedesaan dan meninggalkan kegiatan mereka di perkotaan.

Kemudian pada 1931, Mao mendirikan Republik Soviet China di selatan Negeri Tirai Bambu usai mendulang banyak dukungan dari petani di desa-desa.

Di tahun ini pula, Jepang mulai menduduki China hingga pada 1945. Namun, partai Nasionalis seolah hanya fokus membabat PKC.

Dikutip Britannica, Mao dan sisa-sisa pasukan yang ada kemudian memindahkan markas PKC dari tenggara China ke Yanan di China utara. Tak tanggung-tanggung, Mao dan pasukan PKC berjalan kaki sembunyi-sembunyi melewati 18 gunung dan 24 sungai untuk sampai di markas baru mereka.

Perjalanan panjang itu memakan waktu satu tahun dan dilakukan kala pemerintahan KMT yang berkuasa menargetkan PKC dan anggotanya.

Selama masa pelarian ini, Mao memegang kendali sebagai pemimpin PKC. 

Persaingan antara KMT dan PKC ini pun berlangsung kala China dijajah oleh Jepang dalam Perang Dunia II.

Setelah PKC tiba di Yanan, Pemimpin KMT Chiang Kai-skek mengerahkan pasukan militer untuk melawan partai pimpinan Mao pada 1936. Namun, di tengah pertikaian, PKC dan KMT yang berkuasa sempat bersatu demi melawan agresi Jepang di China.

Usai Jepang menyerah, PKC menguasai banyak daerah dan memiliki tentara yang berpengalaman.

Namun, konflik antara PKC dan Partai KMTterus berlanjut hingga 1949. Perang ini dimenangkan partai komunis, sementara partai berhaluan nasionalis itu kabur ke Taiwan.

PKC Dirikan Republik Rakyat China (RRC), baca di halaman berikutnya >>>

 



PKC Mendirikan Republik Rakyat China

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER