5 Masalah China yang Bikin Xi Jinping Mumet
China mungkin telah menjadi salah satu negara adidaya menyaingin Amerika Serikat. Namun, prestasi itu tak menjadikan Negeri Tirai Bambu bebas dari masalah sampai membuat kepala Presiden Xi Jinping pusing.
Mulai dari Taiwan, Covid-19, hingga gaya hidup kalangan muda. Berikut, sederet masalah China yang bikin pusing Xi Jinping.
1. Taiwan
Agustus lalu, China panen kecaman usai meluncurkan rudal ke perairan dekat Taiwan. Kejadian ini sebagai buntut kunjungan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi.
Dari jauh-jauh hari sebetulnya, China sudah memperingatkan AS agar tak melanjutkan lawatan itu. Jika, mereka tetap berpegang pada rencananya, Beijing akan mengambil tindakan tegas bahkan aksi militer.
China tak main-main soal ancaman itu. Saat Pelosi berkunjung, mereka mengumumkan latihan militer. Di hari pertama latihan, mereka menembak 11 rudal dongfeng ke perairan Taiwan.
China memang kerap murka jika ada negara lain yang ikut campur soal urusan internalnya termasuk Taiwan.
Taiwan gigih ingin memerdekakan diri, sementara China selalu menganggap pulau ini bagian dari kedaulatannya, bahkan mereka akan mempertahankan dengan cara apapun.
Sebagai bentuk mempertahankan pulau itu, China juga kerap mengerahkan pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
Beberapa pihak juga menilai, China bisa saja menginvasi Taiwan dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut eks analis badan intelijen AS (CIA), John Culver, China akan menginvasi pada awal 2024. Namun, beberapa pengamat menilai lebih besar kemungkinan pada 2027, demikian dikutip Radio Free Asia.
Dalam tulisan Culver di Carnegie Endowment for International Peace, ia mengatakan tanda-tanda perang mulai muncul.
Misalnya terus memobilisasi dan menggelar latihan reguler, pembangunan rumah sakit lapangan dan latihan propaganda yang ditujukan untuk mempersiapkan masyarakat umum terhadap dampak konflik militer.
2. Gaya Hidup Anak muda
Anak-anak muda di China memilih menjadi 'kaum rebahan' ketika berhadapan dengan situasi buruk.
Di China tindakan tersebut dikenal dengan sebutan 'Bailan.' Secara harfiah, bailan berarti membiarkan membusuk.
Gerakan itu muncul karena kaum muda di China tak cukup punya kekuatan untuk merespons tekanan ekspektasi sosial di negara itu.
Mereka memilih membiarkan diri 'membusuk,' alih-alih berusaha mencapai tekanan sosial.
Salah satu kelompok muda China, Yan Jie, turut mempraktikkan gaya hidup ini.
"Saya adalah bailan-ing. Biarkan saya sendiri," demikian bunyi catatan di depan pintu kamar Yan, seperti dikutip South China Morning Post.
Fenomena 'kaum rebahan' di China muncul sebagai respons tuntutan sosial di negara itu yang dianggap terlalu tinggi.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>