Sejarah Ribut-ribut AS vs Saudi di Era Pangeran MbS
Amerika Serikat dan Arab Saudi kini tengah berkonflik terkait pengurangan produksi minyak. Kedua negara ini memang memiliki hubungan yang pasang surut.
Beberapa pekan lalu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC+) menyatakan akan memangkas target produksi minyak sebesar dua juta barel per hari.
Keputusan ini membuat AS murka. Presiden Joe Biden sampai-sampai menilai Riyadh bekerja sama dengan Moskow untuk mengurangi produksi minyak.
Biden lalu menekankan Saudi bakal menerima konsekuensi terkait keputusan tersebut.
Terlepas dari konflik minyak ini, sebetulnya AS dan Saudi memiliki riwayat hubungan yang mesra. Namun, berubah setelah Saudi di bawah pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salam (MbS).
Berikut sejarah ribut-ribut AS dan Saudi di era Xi Jinping:
2018
AS-Saudi 'mulai' tampak musuhan pada 2018 lalu. Ketika itu, jurnalis Jamal Khashoggi tewas di Konsulat Saudi di Istanbul.
Di tahun itu, Saudi sudah di bawah kendali Putra Mahkota Mohammed bin Salam (MbS). Ia menjadi pemimpin de facto Saudi pada 2017.
AS kemudian mengecam pembunuhan itu dan dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan penyelidikan, demikian dikutip Reuters.
2019
AS lalu merilis laporan yang menunjukkan MbS dalang dalam kasus pembunuhan Khashoggi. Namun, Riyadh membantahnya.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL 2 Negara Dihantui Gagal Ginjal Akut Hingga Darurat Militer Ala Putin |
Di tahun ini pula, Washington menyampaikan keprihatinan mereka kepada para korban yang tewas imbas serangan udara di Yaman.
Di sisi lain, AS juga berusaha keras memblokir penjualan senjata ke Riyadh.
Lanjut baca di halaman berikutnya...