Sementara itu, para pemerhati lingkungan akan mengawasi pemerintahan Lula da Silva dengan cermat. Mereka mengasumsikan tata kelola pemerintahan baru mencakup cagar hutan terbesar di planet ini, tak hanya negara.
Di era Bolsonaro, perusakan hutan hujan Amazon mencapai rekor.
Selama kampanye, Lula berulang kali menegaskan akan berusaha menekan deforestasi. Dia berpendapat melindungi hutan bisa menghasilkan beberapa keuntungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa sektor yang mendapat untung yakni industri kecantikan dan farmasi sebagai penerima manfaat potensial dari keanekaragaman hayati.
Pada Agustus lalu, Lula menyerukan tata kelola dunia baru untuk mengatasi perubahan iklim dan menekankan Brasil harus mengambil peran sentral, mengingat sumber daya alam yang dimilikinya.
Menurut kepala perencanaan pemerintah Lula, Aloizio Mercadante, menawarkan taktik lain yakni membuat kelompok bersama Indonesia, dan Kongo menjelang Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP).
Kelompok tersebut akan berfungsi menekan negara-negara kaya membiayai perlindungan hutan serta menguraikan strategi untuk pasar karbon global.
Beberapa ahli mengaku percaya terhadap rencana itu dan bisa mewakili awal baru hubungan internasional Brasil.
Bagi Amparo, perlindungan lingkungan memang bisa menjadi batu loncatan bagi kepemimpinan global Brasil. Ini menjadi perubahan besar setelah Bolsonaro memperingatkan dunia agar tidak ikut campur soal Amazon.
"Lula akan mencoba memposisikan kembali, hampir seperti rebranding, Brasil di kancah internasional sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan," ujar dia.
(isa/bac)