5 Kroni Putin yang Murka Pasukan Rusia KO hingga Tewas di Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2023 12:46 WIB
Berikut lima pejabat kroni hingga loyalis Presiden Vladimir Putin yang kecewa hingga murka pasukan Moskow keok sampai tewas di Ukraina.
Pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov pernah mengkritik para pejabat militer Rusia soal kekalahan di Ukraina. (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)

3. Ramzan Kadyrov

Pemimpin Chechnya sekaligus loyalis Putin, Ramzan Kadyrov, juga pernah melayangkan kritik terhadap strategi Rusia menginvasi Ukraina.

Dia mengkritik para pejabat militer Putin saat Rusia kalah di kota Lyman, Donetsk. Dia pun menyarankan Kremlin mempertimbangkan penggunaan nuklir untuk merespons Kyiv.

Tak cuma soal kekalahan di Lyman, Kadyrov juga menyoroti pergerakan tak jelas Rusia hingga Negeri Beruang Merah terpaksa menarik pasukan dari Kherson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyalahkan komandan pasukan Rusia di Ukraina, Sergei Surovikin, karena plin-plan dan tak mengerahkan bala bantuan di Kherson sejak awal.

"[Mengapa memastikan bantuan ke Kherson] tak dilakukan sejak awal?" ujar Kadyrov, seperti dilansir The Moscow Times.

4. Andrey Gurulyov

Wakil ketua parlemen Duma sekaligus mantan jenderal, Andrey Gurulyov, juga turut kesal dengan pasukan militer di Ukraina. Sama seperti Kadyrov, Gurulyov menyoroti kekalahan Moskow di Lyman.

"Saya tidak mengerti mengapa mereka (militer Rusia) tidak menilai dengan benar situasi pada waktu itu, tidak memperkuat pasukan," kata Gurulev kepada saluran digital pro-Kremlin, Soloviev Live, pada Minggu (2/10).

Menurutnya, pasukan Rusia "sudah dikutuk" lantaran para elite menutup-nutupi kekalahan mereka di medan perang.

"Pasukan Rusia itu telah dikutuk oleh sistem, kebohongan yang terus-menerus yang melihat masalah di dalam militer tapi berusaha ditutup-tutupi oleh para elite," ujarnya.

5. Yevgeny Prigozhin

Pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, juga pernah ikut murka dengan Rusia.

Prigozhin saat itu menyoroti penarikan pasukan Moskow dari Kherson. Dia lantas mendesak militer segera berbenah agar komando di lapangan jelas.

"[Militer] harus memahami siapa yang benar, siapa yang salah, dan apa masalahnya," tutur Prigozhin.

Ia kemudian berkata, "Penting untuk tidak terlarut dalam masalah, panik di tengah paranoia, tapi tarik kesimpulan dan perbaiki kesalahan."

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER