Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam pembakaran Al Quran dan menyebut aksi itu sebagai tindakan tercela.
"Praktik ekstrimis ini tak sesuai dengan nilai-nilai menghormati orang lain, kebebasan berkeyakinan, hak asasi manusia, dan kebebasan fundamental manusia," demikian pernyataan resmi Kemlu Mesir.
Qatar menjadi negara Arab yang meluncurkan kecaman atas aksi Paludan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden keji ini merupakan tindakan penghasutan dan provokasi serius terhadap lebih dari dua miliar Muslim di dunia," menurut pernyataan Kemlu Qatar.
Maroko juga menyampaikan kecaman pembakaran Al Quran di Swedia.
"Tindakan penuh kebencian ini, yang menyinggung perasaan lebih dari satu miliar Muslim, dapat memicu kemarahan dan kebencian antar agama dan masyarakat," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Maroko, dikutip Anadolu Agency.
Tak hanya negara mayoritas Islam, negara yang kerap mengkampanyekan kebebasan, Amerika Serikat, juga turut mengecam pembakaran Al Quran oleh Paludan.
"Membakar kitab-kitab suci merupakan tindakan yang sangat tak sopan. Itu menjijikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dikutip AFP.
Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk insiden tersebut. Pemerintah Dubai juga menegaskan penolakan atas praktik yang mengganggu stabilitas.
"[Kami menegaskan] penolakan terhadap semua praktik yang bertujuan mengacaukan keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan moral," demikian menurut pemerintah UEA.
(isa/bac)