Cerita Sedih Orang Tajir Korut Kabur dari Rezim Kim Jong Un

CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2023 19:20 WIB
Warga tajir Korea Utara Oh Hye Son menceritakan betapa tak bahagianya hidup di Korut meski bergelimang harta dan privilese.
Kim Jong Un mengajak anak dan istri di acara militer Korut. (REUTERS/KCNA)

Kehidupan itu menurutnya sangat kontras dengan di Korut kala dirinya kembali ke negara itu pada 2008.

Thae, katanya, kuliah di Universitas Kedokteran Pyongyang kala itu. Namun alih-alih berkuliah, dia justru diminta bekerja di lokasi konstruksi dan mengangkut semen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama beberapa waktu terakhir, Korut memang dilanda kekurangan tenaga kerja di seluruh sektor ekonomi mereka. Oleh sebab itu, merupakan hal umum bagi pemerintah untuk memerintahkan mahasiswa, bahkan anak sekolah, melakukan pekerjaan kasar dengan dalih loyalitas terhadap negara.

Apabila mereka tak patuh, pemerintah bakal menahan jatah makanan maupun mengenakan pajak amat tinggi bagi mereka. Hal itu diungkapkan oleh Laporan Perdagangan Orang tahun 2022 yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri AS.

Ketika anak-anaknya mulai memahami dan mempertanyakan korupsi dan ketidakadilan yang mengakar di Korut itu, Oh pun sadar bahwa tidak mungkin baginya dan keluarga untuk menetap di Korut sepanjang hidup mereka.

"Mereka punya nilai yang sangat berbeda," katanya.

"Itu merupakan saat-saat saya mulai berpikir bahwa saya harus pergi ke luar negeri lagi. Saya tidak akan kembali."

Saat ini, Oh dan keluarganya resmi membelot dari Korut. Dia kini tinggal di Seoul bersama keluarga kecilnya. Putranya, Thae, bahkan menjadi anggota parlemen pertama dari Korut.

Thae merupakan anggota parlemen dari partai konservatif People Power.

Kendati telah meninggalkan Korut, Oh mengaku tetap memikirkan nasib sanak saudaranya yang masih berada di sana. Sebab yang ia tahu, kerabat pembelot bakal dihukum oleh rezim Kim Jong Un.

Dia bahkan tak bisa sekadar menanyakan kabar keluarganya karena akses dari Korsel ke Korut telah diblokir.

"Apakah mereka membenci saya? Apakah mereka iri pada saya? Atau mungkinkah mereka mendukung keputusan saya?" ucapnya sambil menyeka air mata.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER