Mengenal Sahabat Nabi Muhammad Pendiri Masjid Al Aqsa di Yerusalem

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 13:49 WIB
Masjid Al Aqsa belakangan menjadi buah bibir imbas serangan polisi Israel ke wilayah situs suci tersebut pekan lalu. Siapa pendirinya?
Masjid Al Aqsa belakangan menjadi buah bibir imbas serangan polisi Israel ke wilayah situs suci tersebut pekan lalu. (iStockphoto/sangaku
Jakarta, CNN Indonesia --

Masjid Al Aqsa belakangan menjadi buah bibir imbas serangan polisi Israel ke wilayah situs suci tersebut pekan lalu.

Masjid ini berada di kompleks Temple Mount atau Haram Al Sharif di Kota Tua Yerusalem. Area yang juga dikenal dengan sebutan Kompleks Masjid Al Aqsa itu kerap menjadi pusaran konflik antara Israel dan Palestina.

Terlepas dari itu, siapa pendiri Masjid Al Aqsa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Al Aqsa dibangun oleh khalifah kedua Islam, Umar bin Khattab, setelah penaklukan di Levant.

Middle East Eye melaporkan bahwa sepanjang sejarahnya, Masjid Al Aqsa telah mengalami serentetan renovasi dan perluasan, termasuk di era Dinasti Ummayad, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Diberitakan dari The Times of Israel, tentara Muslim awalnya muncul di sekitar Yerusalem pada 637 M. Kala itu, yang bertanggung jawab atas Yerusalem adalah wakil pemerintah Bizantium, Patriark Sophronius, dan pemimpin Gereja Kristen.

Sophronius menolak menyerahkan Yerusalem meski banyak pasukan Muslim mengepung kota itu. Dia bersedia menyerahkan kota jika Umar datang.

Mendengar permintaan itu, Umar meninggalkan Madinah, pergi sendirian dengan satu keledai dan satu asisten. Saat tiba di Yerusalem, dia disambut Sophronius.

Sophronius heran melihat penampilan Umar yang begitu sederhana. Ia bahkan tak bisa membedakan mana pemimpin dan mana asisten.

Umar lalu diajak berkeliling kota, termasuk Gereja Makam Suci. Ketika waktu salat tiba, Sophronius mengajak Umar salat di dalam Gereja. Namun, Umar menolak.

Umar bersikeras jika dia berdoa di sana, umat Islam akan menggunakannya sebagai alasan untuk mengubah gereja menjadi masjid. Artinya, tindakan ini bisa membuat situs suci umat Kristen terampas.

Umar akhirnya salat di luar Gereja, lokasi yang berada di sisi selatan kompleks Al Aqsa yang dikenal saat ini. Di tempat itulah Masjid Al Aqsa dibangun.

Semula, Al Aqsa diberi nama Al Qibli (Masjid Kiblat). Masjid ini memang pernah menjadi kiblat umat Islam sebelum turun wahyu Allah dan menjadikan Ka'bah sebagai kiblat.

Setelah berdiri tegak, Masjid Al Aqsa mengalami serangkaian renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya.

[Gambas:Video CNN]

Pada 661-750 SM, Dinasti Umayyah memperbaiki bangunan ini, kemudian dilanjutkan Khalifah Abassiyah, Dinasti Fatimiyyah, Dinasti Ayyubi, dan Kekaisaran Ottoman.

Walau melalui berbagai renovasi dan pembangunan, masjid ini berdiri di kompleks Al Aqsa. Selain Masjid Al Aqsa, di area ini juga terdapat Dome of The Rock dan Tembok Ratapan.

Dome of the Rock atau Baitul Maqdis merupakan tempat yang menjadi pijakan Nabi Muhammad saat Isra Mi'raj atau perjalanan menuju langit ke tujuh alias Sidratul Muntaha.

Sementara itu, Tembok Ratapan diyakini umat Yahudi sebagai satu-satunya kuil kedua yang bertahan usai dihancurkan Romawi, demikian dikutip dari Middle East Eye.

Area Masjid Al Aqsa juga diyakini menjadi tempat Bait Suci berdiri di masa lalu bagi kaum Yahudi.

Dengan sejarah panjang itu, kompleks Masjid Al Aqsa menjadi kawasan yang sejak lama diperebutkan oleh Israel dan Palestina.

Lantas, bagaimana status quo di kompleks itu? Baca di halaman berikutnya >>>

Mengenal Pendiri Masjid Al Aqsa di Yerusalem

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER