Kenapa Tidak Ada Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Yerusalem?

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Apr 2023 13:04 WIB
Tindakan represif Israel di Al Aqsa kian mengkhawatirkan sehingga pengerahan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB perlu dipertimbangkan.
Kesucian Masjid Al Aqsa terusik pasukan Israel. Foto: REUTERS/AMMAR AWAD

Mungkinkah Pasukan Perdamaian PBB Menjaga Al Aqsa?

Yon menyebut, penempatan Pasukan Perdamaian PBB di Kompleks Al Aqsa bisa saja terjadi, asalkan didorong oleh masyarakat internasional.

Menurutnya selama ini aspirasi mengenai hal ini telah disampaikan melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tak dimungkiri, posisi Amerika Serikat sebagai salah satu negara pemegang hak veto di kursi Dewan Keamanan PBB, sangat mungkin menjegal setiap kebijakan yang dianggap merugikan Israel.

"Penempatan pasukan perdamaian dipandang merugikan Israel, maka AS akan menolak itu," kata Yon.

Ia menambahkan, "Tapi kalau memang kemudian alasannya cukup kuat, didorong adanya insiden terutama di bulan Ramadan, maka seharusnya pihak AS bisa memahami, minimal abstain, jika tidak menyetujui."

Pada posisi ini, Yon menyebut, Indonesia perlu menyuarakan aspirasi penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Kompleks Al Aqsa.

Hal senada diungkapkan Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, yang menyebut hak veto akan selalu digunakan Amerika Serika jika ada upaya yang bertentangan dengan keamanan Israel.

"Hendaknya harus ada negara yang berinisiatif melakukan resolusi untuk menjadikan kawasan peribadatan Yerusalem di bawah pengawasan PBB. Harus ada resolusi yang kuat, misalnya dirancang oleh Indonesia dan Turki, kemudian didukung OKI dan GNB," pungkas Rezasyah.

Akankah Israel Menerima Kehadiran UN Peacekeeping di Al Aqsa?

Sebagai negara yang terus-menerus mencaplok wilayah Palestina dan melakukan tindakan represif di kawasan tersebut, Israel tentu tidak akan menerima upaya tersebut.

"Israel tidak akan menerima upaya yang dianggap sebagai intervensi atas negara Israel, karena tidak ingin wewenang Israel dicampuri," ujar Yon.

Tapi bagi Palestina, aspirasi ini tentu akan diterima sebagai sesuatu yang positif.

Sebab penempatan pasukan PBB akan memberikan kepastian penjagaan terhadap Kompleks Al Aqsa. Yon menyebut, Palestina tak ingin hanya diatur-atur oleh rezim Israel.

"Harusnya begitu karena pengaturan kunjungan di kawasan ini akan lebih jelas dan ditegakkan. Pembatasan dan penutupan Al Aqsa yang akan digunakan umat Islam juga tidak akan dilakukan. Kesempatan Nasrani juga ditegaskan, sehingga ada jaminan kepada kelompok-kelompok yang berkepentingan di tempat suci," tutur Yon.

Dilansir dari laman resmi UN Peacekeeping, Pasukan Perdamaian PBB hanya dapat dikerahkan ketika ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang disepakati bersama.

DK PBB akan memutuskan berapa banyak personel militer yang dibutuhkan, kemudian mengerahkan pasukan ke negara atau lokasi dituju.



(dna)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER