Kilicdaroglu adalah seorang ekonom, yang dikenal para pendukungnya sebagai politikus bersih dan memperjuangkan nilai-nilai sekuler.
Sementara Erdogan, yang telah memimpin Turki selama 20 tahun terakhir, adalah seorang orator dan pemimpin Muslim dengan partainya yang berakat dalam politik Islam.
Pengamat dari Universitas Kadir Has Istanbul, Soli Ozel, mengatakan perbedaan kontras antara Kilicdaroglu dan Erdogan sangat jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kilicdaroglu adalah sosok yang tidak dikenal karena kepribadiannya yang karismatik, tapi dia pekerja keras. Dia juga berjanji kepada Turki tentang masa depan yang lebih tenang, dan berjanji untuk memberantas korupsi," ungkap Ozel, dikutip dari NPR.
Mengenai masalah internasional, para analis mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa kemungkinan akan menganggap Kilicdaroglu sebagai mitra yang lebih 'mudah untuk ditangani'.
Tidak hanya mewakili Partai CHP, Kilicdaroglu juga adalah kandidat yang iusung oleh setengah lusin partai yang dikenal sebagai Table Six atau Nation Alliance.
Koalisi tersebut mencakup partai-partai sayap kiri, tengah, dan kanan politik Turki, yang tak sepaham dengan Erdogan terkait berbagai isu.
Ketua lembaga think tank Turki, Center for Economics and Foreign Policy Studies, Sinan Ulgen, menyebut koalisi bersatu yang mengajukan Kilicdaroglu sebagai satu-satunya kandidat adalah 'peristiwa luar biasa' dalam sejarah politik Turki.
"Satu kegagalan besar mengapa oposisi tidak dapat menggeser Erdogan di masa lalu adalah kegagalan untuk bertindak satu suara. Kali ini, oposisi telah mampu membentuk koalisi besar yang mencakup enam partai politik," kata Ulgen.
(dna)