Jakarta, CNN Indonesia --
Diplomat top Wang Yi kembali menjabat Menteri Luar Negeri China, setelah Presiden Xi Jinping mencopot Qin Gang dari posisi itu.
Qin dicopot setelah 'hilang' selama sebulan dari pandangan publik. Pemerintah China hanya menyebut Qin absen karena "masalah kesehatan" tanpa menjabarkan lebih lanjut.
Qin sendiri terakhir kali nampak ketika bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko di Beijing pada 25 Juni lalu. Sejak itu, Qin tak muncul lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pencopotan Qin, Wang kini kembali memegang jabatan yang sebelumnya diemban hampir satu dekade sejak 2013.
Profil Wang Yi
Wang Yi adalah diplomat top China yang mengungguli Qin dalam hierarki pemerintah sebagai kepala badan pembuat keputusan kebijakan luar negeri Beijing.
Pria kelahiran 1953 itu memulai karier pertamanya pada September 1969 yang berlanjut hingga 1977 untuk sejumlah pekerjaan seperti utusan perusahaan, koresponden batalion, penjabat sekretaris publisitas, hingga Korps Produksi dan Konstruksi Heilongjiang.
[Gambas:Video CNN]
Pada 1977 sampai 1978, Wang bekerja di Lembaga Penelitian Intelijen, Kementerian Pos dan Telekomunikasi. Ia lalu bergabung dengan Partai Komunis China (CPC) pada Mei 1981.
Mengutip situs Kemlu China, Wang merupakan lulusan bahasa Jepang di Departemen Bahasa Asia dan Afrika, Institute Bahasa Asing Kedua Beijing.
Dia punya gelar Master of Economics karena mengikuti program pascasarjana in-service dalam ekonomi dunia di Pusat Studi APEC Universitas Nankai pada 1996 sampai 1998.
Lanjut di halaman berikutnya...
Karier Wang terus melejit sejak bergabung di pemerintahan. Pada rentang 1982-1989, Wang menjadi anggota staf, atase, wakil direktur, kemudian direktur di Departemen Urusan Asia, Kementerian Luar Negeri China.
Wang juga melanglang buana di Kedutaan Besar China di Jepang. Ia menjadi Wakil Direktur Jenderal setingkat Konselor pada 1992 dan Menteri Konselor sejak April 1993 di Kedubes tersebut.
Pada 1995-1998, Wang menduduki posisi Direktur Jenderal di Departemen Urusan Asia, Kemlu.
Wang kemudian menjabat asisten menteri dan direktur jenderal departemen penelitian kebijakan Kemlu pada periode 1998 hingga 2001.
Sejak 2001 hingga 2004, ia menjadi wakil menteri dan anggota komite CPC di Kemlu.
Mulai 2004-2007, Wang menjadi Duta Besar China untuk Jepang. Setahun berselang, dia menduduki posisi sekretaris komite CPC dan wakil menteri Kemlu.
[Gambas:Infografis CNN]
Per 2008 sampai 2013, Wang menjabat direktur di Kantor Kerja Taiwan Komite Sentral CPC dan Menteri, Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan.
Dia kemudian menjadi menteri dan wakil sekretaris komite BPK pada 2013-2018.
Sejak 2018, Wang menjadi anggota Komite Sentral CPC ke-19, anggota Dewan Negara, anggota Kelompok Anggota CPC Terkemuka Dewan Negara, dan Menteri Luar Negeri.
Selama berkarier, Wang kerap disebut-sebut sebagai "rubah perak" oleh media pemerintah China. Julukan itu disematkan lantaran rambutnya yang beruban dan keahlian "tipu muslihat" diplomatiknya.
Wang merupakan sosok yang cukup tajam, terutama ketika bersilat lidah.
Dia sering terang-terangan mengkritik sikap pro-Barat bahkan memberikan peringatan langsung kepada AS untuk "berhenti mencoba berurusan dengan China."