Kenapa di Negara-negara Afrika Banyak Diktator?

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2023 07:20 WIB
Sejumlah negara di Afrika banyak dipimpin oleh diktator usai kelompok militer masing-masing negara melancarkan kudeta.
Presiden Guinea Ekuatorial Teodoro Obiang Nguema Mbasogo. (AFP/STEEVE JORDAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah negara di Afrika banyak dipimpin oleh diktator hingga kini usai kelompok militer masing-masing negara melancarkan kudeta.

Guinea Ekuatorial adalah salah satu negara di Afrika yang memiliki kepala negara diktator terlama di dunia yang menjabat sejak 1979. Presidennya adalah Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, eks pemimpin Garda Nasional Guinea yang kini berusia 81 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Obiang dikenal sebagai diktator brutal karena kerap menindak oposisi yang berbeda pendapat dengan memenjarakan bahkan membunuh mereka. Obiang juga menyebut dirinya 'dewa' dengan segala kekuasaan atas manusia dan hal-hal lain.

Selain Guinea Ekuatorial, beberapa negara Afrika lain seperti Kamerun, Uganda, Eritrea, Kongo, hingga Rwanda juga dipimpin oleh diktator.

[Gambas:Video CNN]

Para pemimpin itu masing-masing Paul Biya (memerintah Kamerun 41 tahun sejak 1982), Yoweri Museveni (memerintah Uganda 37 tahun sejak 1986), Isaias Afwerki (memerintah Eritrea 30 tahun sejak 1993), Denis Sassou Nguesso (memerintah Kongo 26 tahun sejak 1997), dan Paul Kagame (memerintah Rwanda 23 tahun sejak 2000).

Banyak negara Afrika selama ini belum sepenuhnya menyentuh demokrasi. Meski beberapa negara sudah mengumumkan peralihan pemerintahan, namun faktanya praktik demokrasi masih jauh dari harapan.

Alasannya, karena para pemimpin di negara Afrika sebagian besar dipilih berdasarkan afiliasi etnis dan keturunan dengan penguasa sebelumnya.

"Dalam sejarahnya, negara-negara Afrika memang menjadi langganan kudeta. Ini karena proses demokratisasi tidak berjalan dan hanya bersifat artifisial," kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, kepada CNNIndonesia.com.

Persoalan pendidikan

Selain itu, kurangnya wawasan dalam teknologi dan pendidikan juga menjadi salah satu faktor Afrika, yang kaya akan sumber daya alam, menjadi ladang subur bagi para diktator.

Kondisi ini yang dibidik pihak asing, seperti Prancis dan Inggris, yang ingin mengeruk sumber daya alam Afrika. Kedua negara ini memang cukup memengaruhi negara-negara di Afrika karena pernah menjajah di sana.

Menurut profesor dari ilmu politik di Universitas Kyambogo Uganda, Sultan Kakuba, negara-negara Barat seperti ini memberikan dukungan bagi pemimpin kuat yang mau melayani mereka, demikian dikutip Anadolu Agency.

Pendapat ini juga senada dengan yang disampaikan peneliti senior di Media Review Network, Mustafha Mheta. Ia menilai "Prancis terlalu terlibat dalam urusan banyak negara Afrika Barat, dan masih ingin memanipulasi negara-negara ini serta terus memeras mereka."

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Taktik Hadiah dan Hukuman

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER