Di Balik Rencana Trump Tunjuk Elon Musk-Host Fox News Masuk Kabinet
Presiden terpilih Donald Trump secara mengejutkan mengumumkan sejumlah nama yang akan masuk dalam kabinet pemerintahan baru Amerika Serikat.
Nama-nama yang masuk kabinet di antaranya taipan AS sekaligus pemilik X Elon Musk, presenter berita Fox News Pete Hegseth, investor real estate hingga Steven Witkoff.
Pilihan Trump yang dianggap paling menyakitkan adalah saat mengumumkan Matt Gaet menjadi jaksa agung.
Keempat orang itu merupakan pendukung setia dan turut membantu Trump memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) pada awal November lalu.
Lalu, apa rencana Trump memasukkan pemilik X hingga presenter Fox News ke kabinet?
Presiden Lembaga think tank Brennan Center for Justice, Michael Waldman, mengatakan pemilihan nama-nama itu "sangat mengerikan."
"Ini merupakan bentuk seni pertunjukan," kata dia, dikutip New York Times, Rabu (13/11).
Pemilihan para loyalis itu, kata Waldman, adalah upaya Trump pamer kekuatan ke Senat Republik untuk mengonfirmasi pencalonan posisi-posisi tersebut.
Namun, dia juga menggarisbawahi bahwa usaha Trump menjadi semacam serangan penolakan layanan terkait salah satu pemeriksaan terhadap kepresidenan.
Trump menilai pemimpin mayoritas Senat berikutnya mengizinkan penunjukan saat reses. Artinya, dia akan memiliki kewenangan untuk melantik kabinet secara sepihak.
Dalam kata lain, pilihan Trump tampaknya dirancang untuk mengacaukan pemerintahan.
Dalam konstitusi AS, senat juga memiliki wewenang menyetujui atau menolak orang yang ditunjuk presiden untuk suatu lembaga.
Kabinet berisi orang tak mumpuni?
Waldman dan sejumlah pihak meragukan kemampuan nama-nama yang sudah diumumkan Trump untuk menduduki posisi strategis, terutama jabatan jaksa agung.
Gaetz menjadi perbincangan karena dia tak punya pengalaman di Kementerian Kehakiman atau jaksa penuntut. Sementara itu, jaksa agung merupakan pejabat penegak hukum tertinggi di Amerika Serikat.
Trump berulang kali dalam kampanye mengatakan ingin mengakhiri "persenjataan" Kementerian Kehakiman yang sudah mengajukan kasus pidana.
Dia beranggapan kasus terhadap dirinya bermotif politik. Pada 2023, Penasihat khusus Kementerian Kehakiman Jack Smith mengajukan kasus federal terkait Trump di Washington DC dan Florida.
Di Washington DC, Smith mendakwa Trump karena berupaya membatalkan kekalahan dalam pemilu 2020. Kasus ini terhenti berbulan-bulan usai Trump mendesak pengadilan federal memberi kekebalan hukum.
Di Florida, Smith mengajukan dakwaan bahwa Trump mengambil dokumen rahasia secara ilegal dari Gedung Putih dan menolak mengembalikan dokumen tersebut.
Penunjukan jaksa agung itu juga disebut-sebut untuk membatalkan kasus-kasus yang menjerat Trump.
"Gaetz akan melakukan persis apa yang diperintahkan Trump. Itulah sebabnya, saya kira, dia dipilih," kata salah satu sumber yang dekat dengan Trump, dikutip Reuters, Kamis (14/11).
Nama lain yang turut mengejutkan adalah Hegseth yang akan menduduki posisi Menteri Pertahanan.
Dia memang memiliki rekam jejak militer dan menjadi presenter berita terkemuka. Namun, Hegseth dianggap tak cukup berpengalaman.
Sebagaimana loyalis Trump yang lain, Hegseth juga akan mematuhi perintah bosnya.
Lanjut ke sebelah...