Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Inggris dan meminta negara itu mengakui negara Palestina.
Dia tiba di Inggris pada Selasa (7/7). Di sana, Macron menyampaikan pidato di hadapan parlemen soal krisis geopolitik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan Gaza yang hancur dan Tepi Barat yang diserang setiap hari, prospek negara Palestina tidak pernah terancam seperti sekarang ini," kata Macron, dikutip Al Jazeera.
Dia lalu berujar, "Dan inilah mengapa solusi kedua negara dan pengakuan Negara Palestina ini satu-satunya cara membangun perdamaian dan stabilitas bagi semua orang di seluruh kawasan."
Dia juga menyerukan gencatan senjata permanen tanpa syarat dan sesegera mungkin.
Dalam pidato tersebut, Macron juga menyinggung ancaman geopolitik yang dihadapi Prancis dan Inggris. Dia menegaskan kedua negara harus waspada terhadap ketergantungan berlebihan dari AS dan China.
"Ini perlu untuk mengurangi risiko ekonomi dan masyarakat dari ketergantungan ganda ini," ucap Macron.
Presiden Prancis itu juga menegaskan sangat perlu mempererat kerja sama kedua negara guna memperkuat Eropa termasuk di bidang perdagangan.
"Inggris dan Prancis harus menunjukkan sekali lagi kepada dunia bahwa aliansi kami bisa membuat perbedaan," kata Macron.
Satu-satunya cara menghadapi tantangan yang ada di masa sulit, menurut dia, adalah dengan bekerja sama dan bahu-membahu.
Sebelum menyampaikan pidato di parlemen, Macron sempat bertemu Raja Charles III. Tur pemimpin Prancis ke Inggris ini menjadi yang pertama sejak London menarik diri dari Uni Eropa atau dikenal Brexit pada 2020.
Kunjungan itu juga disebut-sebut menjadi simbol harapan Inggris mempertimbangkan ulang untuk kembali bergabung dengan Uni Eropa.
(isa/bac)