Tarif impor Filipina naik dari 17% menjadi 20%. Namun tingkat ini masih tergolong ringan dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Ekspor utama ke AS: Elektronik, mesin, pakaian, emas.
Meski ekspornya relatif kecil, tarif yang masih kompetitif menjaga daya saing produk Filipina di pasar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamboja berhasil menegosiasikan penurunan tarif dari 49% menjadi 36%. Negosiator utama, Sun Chanthol, meminta para investor dan pekerja di sektor garmen tidak panik.
Ekspor utama ke AS: Tekstil, pakaian, sepatu, sepeda.
Hampir 1 juta pekerja garmen Kamboja terdampak oleh kebijakan tarif ini, namun pemerintah menjanjikan putaran negosiasi baru.
Tarif Laos diturunkan dari 48% menjadi 40%, namun tetap menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN.
Ekspor utama ke AS: Sepatu berbahan tekstil, furnitur kayu, komponen elektronik, serat optik.
Laos mencatat lonjakan defisit perdagangan hingga 194,4% dan kini harus menghadapi tarif yang memberatkan ekspor utamanya.
Myanmar juga menghadapi tarif 40%, turun tipis dari 44% sebelumnya. Juru bicara pemerintah militer Myanmar, Mayjen Zaw Min Tun, menyatakan siap melanjutkan proses negosiasi.
Ekspor utama ke AS: Pakaian, produk kulit, makanan laut.
Myanmar menghadapi tantangan besar di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi dalam negeri.
Tarif Brunei dinaikkan menjadi 25%, dari sebelumnya 24%.
Ekspor utama ke AS: Bahan bakar mineral, peralatan mesin.
Brunei terdampak langsung oleh tarif ini karena bergantung pada ekspor energi dan produk manufaktur ke AS.
Singapura juga masuk dalam daftar tarif dengan angka 25%, naik signifikan dari hanya 10% sebelumnya.
Ekspor utama ke AS: Produk teknologi tinggi dan layanan keuangan.
Kenaikan tajam tarif ini menjadi perhatian utama dalam hubungan dagang AS - Singapura yang selama ini tergolong stabil.
Lihat Juga : |
Dengan kebijakan baru ini, jejak ekspor ASEAN ke pasar AS mengalami perubahan signifikan.
Vietnam keluar sebagai "pemenang utama", sementara negara-negara seperti Indonesia, Kamboja, dan Myanmar kini harus berunding masing masing untuk menjaga daya saing ekspor mereka di tengah tensi perang dagang yang memanas.
(zdm/dna)