Anggota DPR Israel Diusir usai Akui Ada Genosida di Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 18:00 WIB
Seorang anggota parlemen Israel, Ofer Cassif, diusir dari podium setelah berpidato mengenai kekejaman negaranya di Jalur Gaza, Palestina.
Anggota Parlemen Israel Ofer Cassif. Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang anggota parlemen Israel, Ofer Cassif, diusir dari podium setelah berpidato mengenai kekejaman negaranya di Jalur Gaza, Palestina.

Dalam sesi pleno pada Senin (4/8) malam, Cassif menyampaikan saat ini ia tak bisa menampik bahwa ada genosida yang terjadi di Jalur Gaza. Pernyataan mengejutkan itu dia sampaikan dengan mengutip David Grossman, penulis dan novelis Israel yang memberikan pernyataan kepada harian Italia La Repubblica pekan lalu bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang disampaikan David Grossman dalam wawancara dengan La Repubblica yang hendak saya kutip: Selama bertahun-tahun, saya menolak untuk menggunakan istilah genosida. Namun sekarang, setelah melihat foto-foto dan bicara dengan orang-orang yang sempat berada di sana, saya tidak bisa menghindarinya," kata anggota parlemen dari partai sayap kiri Hadash-Ta'al tersebut, seperti dikutip Haaretz.

Sesi pleno yang dipimpin oleh Wakil Ketua Knesset Nissim Vaturi itu pun sontak ricuh. Vaturi kemudian menginterupsi Cassif dengan mengatakan bahwa pidatonya bukan kutipan melainkan "dibuat-buat".

Seiring dengan itu, ia mengusir Cassif dari podium. Pengusiran itu diiringi sorakan dari Tali Gottlieb, anggota parlemen dari Partai Likud, partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang menegaskan tak boleh ada penggunaan istilah genosida di Knesset.

"Dia tidak boleh bilang 'genosida' di sini!" ucapnya, sebelum petugas menyeretnya turun dari podium, seperti dikutip Al Jazeera.

Agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 60.800 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan. Ratusan ribu orang terluka dan belasan ribu orang masih menghilang.

Masyarakat dunia belakangan kompak mengutuk agresi brutal Israel karena telah mengakibatkan 2,1 juta warga Gaza dilanda krisis kelaparan akut.

Israel tak pernah mengakui ada krisis kelaparan di Gaza dan terus menolak seruan gencatan senjata.

Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional. November lalu, Mahkamah Pidana Internasional juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

(blq/dna/blq)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER