Sejarah Pulau Galang buat Tampung Pengungsi Gaza

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 12:30 WIB
Pulau Galang pernah menjadi tempat penampungan ribuan pengungsi Vietnam yang dikenal sebagai manusia perahu (Vietnamese Boat People).
Sejarah Pulau Galang di Kepulauan Riau, buat tampung pengungsi Gaza. (Vega Probo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pulau Galang di Kepulauan Riau kembali menjadi sorotan usai pemerintah menyiapkannya untuk menampung dan merawat warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban agresi Israel.

Pulau ini bukanlah lokasi baru bagi Indonesia dalam memberikan perlindungan kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan tahun lalu, Pulau Galang pernah menjadi tempat penampungan ribuan pengungsi Vietnam yang dikenal sebagai manusia perahu (Vietnamese Boat People).

Pulau Galang digunakan sebagai kamp pengungsian pada 1979 hingga 1996. Saat itu, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto memutuskan menampung para pengungsi Vietnam yang melarikan diri akibat situasi politik di negaranya.

Dalam buku Troubled Transit: Politik Indonesia Bagi Para Pencari Suaka karya Antje Missbach, disebutkan gelombang manusia perahu Vietnam terjadi setelah kemenangan Komunis dan kejatuhan Saigon pada April 1975. Puluhan ribu warga Vietnam meninggalkan negaranya karena takut mendapat perlakuan buruk dari rezim baru.

Banyak dari mereka berlayar dengan perahu ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan laporan pertama, pada 19 Mei 1975 sebanyak 97 orang manusia perahu Vietnam tiba di Indonesia. Menurut laporan PBB pada 1979, jumlahnya melonjak menjadi 43 ribu orang.

Pemerintah Indonesia kemudian menunjuk Pulau Galang sebagai lokasi penampungan hingga 10 ribu pengungsi.

Pulau ini dipilih karena letaknya strategis, hanya sekitar 7 km dari Pulau Batam, dengan luas sekitar 80 km persegi. Penempatan di Pulau Galang juga dimaksudkan untuk memisahkan pengungsi dari penduduk lokal.

Selama di Pulau Galang, para pengungsi mendapat pendidikan dan kursus bahasa Indonesia.

Pada Mei 1979, pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN menghasilkan kesepakatan bahwa seluruh biaya akomodasi pengungsi akan ditanggung oleh UNHCR.

Kamp-kamp pengungsian pun dibangun, dan jumlah manusia perahu di Pulau Galang terus bertambah hingga mereka hidup disana hampir dua dekade.

Memasuki 1994, pemerintah mulai mengosongkan Pulau Galang untuk dialihkan menjadi kawasan industri khusus. Sekitar 8.500 pengungsi dipulangkan ke Vietnam dengan bantuan TNI, sementara sisanya mencari tempat perlindungan ke negara lain.

Pulau Galang pun meninggalkan jejak sejarah panjang sebagai simbol komitmen kemanusiaan Indonesia di masa lalu. Kini, sejarah itu berpotensi terulang, kali ini untuk membantu warga Gaza yang terluka akibat perang.

(zdm/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER