Terseret Skandal Korupsi, NATO Setop Kontrak Perusahaan Senjata Israel

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2025 09:35 WIB
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyetop kerja sama dengan perusahaan pertahanan Israel, Elbit, usai entitas tersebut tersandung kasus dugaan korupsi. (Foto: AFP/GABRIEL BOUYS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyetop kerja sama dengan perusahaan pertahanan Israel, Elbit, usai entitas tersebut tersandung kasus dugaan korupsi.

The National melaporkan perusahaan pertahanan terbesar Israel itu diduga menyuap mantan karyawan Badan Dukungan dan Pengadaan NATO (NSPA) untuk mengamankan kontrak yang menguntungkan perusahaan.

Suap itu diduga dilakukan oleh Eliau Eluasvili, konsultan Italia berusia 60 tahun yang diyakini berperan sebagai konsultan Elbit. Eluasvili saat ini menjadi buronan Eropa setelah hakim Belgia merilis surat perintah penangkapannya pada September lalu.

Penyelidikan mengenai dugaan korupsi ini hingga kini masih berlangsung di Belgia dan Luksemburg.

Sejumlah perusahaan pertahanan diyakini telah membayar jutaan euro kepada NSPA untuk membantu mengamankan kontrak dengan NATO.

NSPA memainkan peran strategis dalam mengamankan kontrak bagi sekutu NATO yang secara kolektif telah meningkatkan anggaran pertahanan mereka buntut invasi Rusia ke Ukraina. Anggaran pertahanan blok tersebut kini nyaris tiga kali lipat dibandingkan tahun 2021.

Elbit diperkirakan telah menjual amunisi senilai €50juta (sekitar Rp969 miliar) kepada sekutu NATO selama 10 tahun terakhir. Perusahaan juga menyediakan sejumlah layanan dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

"Penghentian sementara vendor tersebut menyusul munculnya tuduhan serius yang menunjukkan bahwa kemungkinan besar para pemasok terlibat dalam praktik yang dapat dikenai sanksi, termasuk penyimpangan dalam pemberian kontrak," demikian isi surat dari seorang manajer senior di NSPA yang ditinjau oleh sumber dari media investigasi, seperti dikutip Turkiye Today.

Meski terseret dugaan suap, Elbit saat ini tidak diselidiki.

Elbit merupakan produsen senjata terbesar Israel yang memiliki omzet tahun 2024 nyaris US$7 miliar (sekitar Rp116 triliun).

Perusahaan yang berpusat di Haifa ini memproduksi drone, tank, amunisi, serta peralatan militer lainnya. Elbit menempati peringkat ke-25 dari 100 perusahaan pertahanan terbesar di dunia yang disusun oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Menurut Turkiye Today, penangguhan kontrak dengan Elbit akan memengaruhi beberapa pasokan bagi militer sejumlah negara anggota NATO. Pasokan yang terdampak mencakup amunisi untuk howitzer yang dipasang di truk, mobile rocket artillery systems, dan sistem pertahanan untuk pesawat serta helikopter militer.

Elbit telah buka suara mengenai penangguhan yang diberlakukan NATO. Juru bicara Elbit mengatakan pihaknya selalu mematuhi aturan dan beroperasi sesuai standar industri.

"Perusahaan menjalankan program kepatuhan yang komprehensif dan beroperasi sepenuhnya sesuai dengan standar industri," kata juru bicara tersebut.

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK