Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengadakan jamuan makan bersama dan bincang bincang dengan para pendukungnya. Namun jamuan itu tidak gratis. Para tamu diminta membayar dengan harga tertinggi mencapai Rp5 juta per kursi.
Basuki alias Ahok mengatakan, kegiatan ini selain untuk menggalang dana kampanye, juga untuk mengubah stigma masyarakat yang selama ini menganggap kampanye sarat dengan gratifikasi dari para calon.
"Ini pendidikan politik untuk warga, kami juga mau mengubah stigma masyarakat soal kampanye, soal politikus, kan dianggapnya kalau kampanye duit habis, dana ini dari rakyat ya untuk rakyat juga, kampanye bareng-barenglah," kata Ahok di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (27/11).
Ahok mengaku terinspirasi dari kegiatan kampanye Barack Obama saat mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika pada 2008. Saat itu, warga Amerika yang ingin bertemu sekaligus makan bersama Obama diwajibkan membayar dengan tarif tertentu.
"Saya lihat langsung di sana (Amerika), dapat undangan dulu, ada yang bilang ke saya negara
lo enggak bakal bisa kayak gini, saya bilang bisa lah. Nah, ini saya terapkan ternyata bisa, kita juga lebih maju," kata Ahok.
Sementara itu, terkait perolehan dana yang didapat dari jamuan makan hari ini, Ahok mengaku tidak tahu secara pasti jumlahnya. Dia sendiri menyerahkan pengelolaan itu kepada tim sukses.
"Dananya kan masuk langsung ke rekening (kampanye) itu yang ngurusin ya mereka,
gue duduk aja, ngobrol, makan, foto-foto," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Dharma Relawan Badja, Marayuna Anwar Nasution mengatakan, kegiatan jamuan makan bersama Ahok-Djarot ini memang diperuntukan bagi warga yang dengan sukarela mendukung dan ingin bertemu Ahok secara langsung.
Marayuna menyampaikan, ada dua tarif yang dikenakan kepada pendukung yang berminat datang, yakni Rp5 Juta untuk anggota masyarakat yang ingin duduk satu meja dengan Ahok dan Djarot, sementara yang ingin duduk di meja lain membayar Rp2,5 juta.
"Jumlah keseluruhannya yang datang sekitar 160 orang, kami targetkan mendapat Rp200 juta untuk hari ini tapi jumlah yang kami dapat, belum dihitung," jelasnya.
Kampanye berbayar yang diterapkan Ahok kali ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan selama masa kampanye Pilkada 2017. Sebelumnya, tim kampanye Ahok-Djarot juga pernah mengadakan acara nonton bareng berbayar di Balai Sarbini, Jakarta.