Agus Yudhoyono Optimistis Pertumbuhan Capai 7,1 Persen

CNN Indonesia
Minggu, 27 Nov 2016 23:23 WIB
Agus Yudhoyono menyatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dapat melalui investasi di sektor perumahan rakyat dengan kolaborasi pemerintah-swasta.
Agus Yudhoyono menyatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dapat melalui investasi di sektor perumahan rakyat dengan kolaborasi pemerintah-swasta. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menargetkan pertumbuhan DKI Jakarta sebesar 7,1 persen pada 2022.

Pernyataan itu ia sampaikan saat pidato politik di Balai Kartini, Jakarta Selatan pada Minggu (27/11) sore.

"Saya menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi meningkat dari 6,0% tahun 2016 menjadi 7,1 persen di tahun 2022," kata Agus.

Agus menjelaskan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi jakarta menyuntuh angka 6,58 persen. Pencapaian itu turun pada semester pertama tahun 2016 menjadi 5,74 persen.

Agus menilai banyak permasalahan dan kesulitan yang menimpa warga lantaran ekonomi Jakarta tidak tumbuh dengan baik. Oleh karena itu ia akan memprioritaskan pertumbuhan ekonomi bila terpilih dalam Pilkada DKI 2017.

"Saya kembali menegaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi sangat penting. It is the necessary condition to overcome the economic problems," kata Agus.

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Menurut Agus, peningkatan pertumbuhan ekonomi bisa dimulai melalui investasi dan mengembangkan sektor riil. Agus-Sylvi akan membangun iklim usaha dan peluang investasi di bidang usaha dan proyek.

"Salah satu contohnya, program rumah rakyat yang dalam 5 tahun mendatang akan membangkitkan ekonomi jakarta sekitar 900 triliun rupiah," kata Agus.

Skema pembangunan dilaksanakan melalui kolaborasi antara Pemerintah Daerah (Pemda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta. Agus menjelaskan dibutuhkan investasi langsung selama lima tahun sebesar Rp 300 triliun.

Dengan rincian Rp 75 triliun disediakan oleh Pemda dan Rp 225 triliun melalui kerjasama dengan swasta.

Agus menilai program ini bisa menggerakan perekonomian Jakarta. Jika berjalan, kata Agus, program ini akan menggerakkan industri dan jasa terkait senilai Rp 600 triliun. Secara keseluruhan, program ini akan dapat menghasilkan multiplier effect sebesar Rp 900 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER