Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam cabang Jabodetabek-K-Banten menggelar pertemuan mendadak dengan calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono di kawasan SCB, Jakarta, Selasa (29/11). Agus menyatakan pertemuan itu tak membahas soal aksi unjuk rasa besar-besaran yang terjadi pada Jumat lalu (4/11).
Menurut Agus, pertemuan itu hanya membahas soal peran pemuda di DKI Jakarta dan sama sekali tak membahas soal aksi #411.
"Saya tak takut sama sekali, saya datang dalam semangat dan niat baik untuk diskusi, tak bicarakan terkait hal tersebut," kata Agus, Selasa (29/11).
Agus menganggap diskusi dengan HMI sebagai ajang mendapatkan masukan positif terkait apa yang bisa dilakukan pemuda demi kemajuan DKI Jakarta.
Menurut Agus, anak muda di Jakarta jarang dilibatkan dalam pembangunan Ibu Kota. Padahal mereka ingin memberikan kontribusi bagi pembangunan Jakarta.
"Kami ingin Jakarta yang lebih, lebih maju, aman, adil, sejahtera dan di tangan pemudalah perubahan menuju kebaikan (bisa terlaksana)," katanya.
Sementara itu Ketua Badan Koordinasi HMI Jabodetabek-K-Banten, Robby Sjahrir mengatakan, para pemuda selama ini memang merasa tak diperhatikan oleh pemerintah. Padahal menurut dia, DKI Jakarta memiliki potensi sebagai kota layak pemuda.
"Silaturahim ini kami rumuskan agenda DKI lima tahun ke depan karena bukan tak mungkin DKI bisa jadi kota layak pemuda," ujar Robby.
HMI merupakan salah satu organisasi yang paling disorot dalam Aksi Bela Islam II, 4 November lalu. Pasalnya, saat itu, sekelompok demonstran yang memegang bendera dan atribut lain dari HMI tertangkap kamera sedang mencoba menerobos pagar kawat berduri di depan Istana Kepresidenan.
Aksi Bela Islam II akhirnya berujung ricuh. Tercatat satu orang peserta aksi meninggal dunia karena penyakit asma. Selain itu, terdapat 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri atau umum yang dirusak dan tiga kendaraan di antaranya dibakar. Jumlah demonstran yang mengalami luka sekitar 250 orang.
Di luar massa demo, sebanyak 100 orang mengalami luka. Mereka terdiri dari 79 personel Polri (11 di antaranya dirawat inap), 15 masyarakat umum, lima personel TNI dan satu personel Pemadam Kebakaran.
Akibat aksi tersebut, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Amijaya ditangkap polisi. Penangkapan dilakukan di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung No. 25A, Jakarta Selatan, pada Senin malam (7/11).
(wis/obs)