Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat optimistis memenangkan Pilkada DKI 2017 bersama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahja Purnama
Dia menuturkan proses hukum Ahok terkait dugaan penistaan agama tidak mengganggu Pilkada DKI sampai selesai. Hari ini, Ahok mendatangi Kejaksaan Agung terkait dengan pelimpahan berkas kasus dugaan penistaan agama.
Djarot meyakini akan menang karena percaya dengan warga Jakarta yang akan memilihnya. "Paling kami hampir kalah. Artinya menang," kata Djarot saat membuka sambutan di Rumah Lembang, Kamis (1/12).
Menurut Djarot, masyarakat Jakarta akan memilih pasangan calon nomor urut dua itu karena pembangunan Jakarta yang sudah dilakukan. “Transportasi sudah bagus, banjir berkurang, kali bersih, tambah terbuka bagus. Kurang sedikit saja," kata Djarot.
Djarot menjelaskan hal itu terbukti saat ia sedang blusukan ke daerah Semanan, Kali Deres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Warga di daerah tersebut mengumpulkan uang untuk menyambut kehadiran Djarot.
"Dapat Rp 570.000 dari warga Semanan, saya bilang uang itu ditransfer. Kami gunakan buat kampanye," kata Djarot.
Sebelumnya, lembaga riset Poltracking Indonesia mengumumkan survei tingkat elektabilitas atas tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hasil survei menyebutkan meski pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful tak unggul, namun masyarakat masih memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kinerja pasangan petahana.
“Sebanyak 63,08 persen untuk penilaian kinerja (Ahok), sedangkan Pak Djarot juga masih sangat tinggi sebagai wakil yaitu 48,75 persen, publik mengaku puas dengan kinerja keduanya," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda.
(asa)