Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengklaim, pihaknya tidak akan membagi-bagikan uang kepada masyarakat untuk menuntaskan kemiskinan di Jakarta.
"Kami tidak akan membagi-bagi (uang) begitu saja. Ketika saya wali kota (Blitar) program BLT (Bantuan Langsung Tunai) tidak ada dampak langsung pemberdayaan masyarakat," ujarnya di Rumah Lembang, Selasa (22/11).
Djarot mengklaim, program mereka adalah dengan memberikan subsidi perlindungan kepada masyarakat miskin melalui pembebasan biaya sekolah, transportasi, perumahan dan operasi pasar.
Dengan cara itu, masyarakat dapat memiliki tabungan dari penghasilan yang mereka miliki.
Pasangan calon nomor urut dua itu memiliki visi membangun Jakarta yang modern, tertata rapi, manusiawi dan fokus pada pembangunan manusia seutuhnya. Sedangkan, misinya adalah dengan menjamin kebutuhan warga seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, hunian yang layak dan bahan pangan yang terjangkau.
Djarot juga mengatakan, memberikan fasilitas rumah susun sederhana sewa kepada masyarakat menengah ke bawah.
"Kami membantu dengan Bank DKI, makanya ke depan beberapa pasar yang khusus digunakan atau dijadikan tempat bagi warga yang mampu untuk berbelanja sehingga mereka mampu membeli bahan pokok," ucapnya.
Djarot pun mengklaim, tingkat kemiskinan Jakarta berada di tingkat rendah 3,4 persen. Saat ini, yang menjadi fokus adalah meminimalisir gap antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin.
(gir)