Jakarta, CNN Indonesia -- Agus Harimurti Yudhoyono menengarai aksi gerilya atau blusukan di kampung-kampung di Jakarta sebagai faktor yang mendongkrak elektabilitasnya sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Elektabilitas calon nomor urut satu ini memang terus mengalami peningkatan berdasarkan hasil beberapa lembaga survei. Yang terbaru, Lingkaran Survei Indonesia versi Denny JA menempatkan elektabilitas Agus di peringkat teratas.
Agus dan Sylvi mendapat 33,6 persen suara atau unggul dari pasangan Ahok-Djarot yang mendapat 27,1 persen dan pasangan Anies-Sandiaga yang hanya meraih 23,6 persen.
Agus memperkirakan hasil elektabilitasnya itu dipengaruhi oleh kegiatan gerilya lapangan atau blusukan yang ia lakukan selama masa kampanye.
Menurutnya, dengan berinteraksi, ia bisa dengan mudah mengenal dan mendengarkan aspirasi secara langsung.
"Masih banyak yang harus saya lakukan, terutama menyapa warga karena itulah kekuatan yang tak tergantikan oleh apapun," kata dia saat ditemui di Tegal Parang Selatan, Rabu (14/12).
Hal lain yang juga disoroti oleh Agus adalah 'mentalitas tak cepat puas' yang ia usung bersama Sylviana Murni, dan teman-teman di tim pemenangan.
Agus mengatakan selalu menjauhi pikiran serba merasa puas. Sebab, menurutnya, perjalanan menuju kemenangan di Pilkada Jakarta masih panjang. Namun ia tetap mensyukuri hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan dia di atas pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Agus menyatakan terdorong untuk mengubah hasil itu menjadi suara riil saat hari pencoblosan 15 Februari 2017. "Jika melihat hasil survei, saya tentu akan mensyukuri jika ada nilai baik bagi saya dan Mpok Sylvi," katanya.
Sejauh ini Agus masih belum bicara banyak soal kantong-kantong suara yang ia incar di Jakarta. Agus hanya menyebut akan mencoba membuat jadwal yang seimbang di semua wilayah.
Tak ada satupun wilayah yang mendapat keistimewaan. Dengan cara itu, Agus berharap seluruh masyarakat bisa semakin mengenal program yang dia tawarkan.
(wis/obs)