Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan semua pihak perlu berpartisipasi dalam membangun kota. Sandiaga yang berpasangan dengan Anies Baswedan mengklaim memiliki perbedaan dalam melibatkan partisipasi publik untuk membangun Jakarta.
"Membangun kota sekarang ini tidak bisa sendiri. Tidak bisa 'super man' harus 'super group'," ujar Sandiaga di Jakarta Barat, Minggu.
Saat ini, kata Sandiaga, pemimpin juga tidak bisa menerapkan pembangunan secara 'top-down', atau pengambilan keputusan yang dilakukan hanya berdasarkan keinginan pemimpin tertinggi untuk mengatur masyarakat.
“Kami nanti sistemnya semua harus berpartisipasi, warga berpartisipasi, dunia usaha berpartisipasi, temen-temen 'Non Government Organization' dan pemerintah juga bermitra," ujar pria yang kerap disapa Sandi ini.
"Itulah yang membedakan bagaimana pasangan Anies dan Sandi melakukan pendekatan terhadap persoalan ril," kata Sandi yang bersama Anies yang bernomor urut tiga dalam pemilihan di ajang pilkada 2017.
Sebelumnya, Anies mengkritik model pembangunan yang diterapkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat. Menurutnya, Ahok-Djarot selama ini lebih fokus membangun infrastruktur atau benda mati.
Anies pun mempertanyakan program Ahok-Djarot yang baru mewacanakan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) saat masa kampanye pilkada 2017.
"Kritik pada Pak Basuki adalah kenapa baru sekarang bicara manusia? Bukankah seharusnya dari awal?" ujar Anies dalam acara debat kandidat Pilkada DKI yang diselenggarakan Kompas TV di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/12) malam.
Menurut Anies, fokus pada pembangunan infrastruktur membuat pembangunan manusia di Jakarta terabaikan. Selain itu, Anies juga menilai pembangunan Jakarta selama masa kepemimpinan Ahok-Djarot tidak memberikan keadilan dari berbagai aspek.
(obs)