Jakarta, CNN Indonesia -- Selama hampir dua bulan, Rumah Lembang selalu menerima kedatangan warga untuk menemui calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, setiap paginya. Pada Januari 2017, calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mewacanakan Rumah Lembang tak lagi buka setiap hari.
Menurut Djarot, Rumah Lembang hanya akan buka dua kali seminggu yakni pada akhir pekan.
"Yang di Rumah Lembang nanti cukup seminggu sekali atau dua kali, Sabtu dan Minggu saja," kata Djarot di hadapan warga yang datang di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (20/12).
Kegiatan setiap pagi di Rumah Lembang akan diganti dengan mengunjungi warga. Selama ini, kata Djarot, warga yang rajin mengunjungi Rumah Lembang.
Nantinya, dia dan Ahok akan gantian mendatangi warga yang sudah datang ke Rumah Lembang. Djarot menyebut tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi di lapangan.
"Silaturahim itu kan timbal balik. Kan sudah ada tercatat di sini komunitas yang datang," ujar Djarot.
Awalnya, Rumah Lembang merupakan posko tim relawan. Namun, karena adanya penolakan warga terhadap kampanye Ahok-Djarot, Rumah Lembang diubah fungsi menjadi tempat kampanye setiap harinya.
Di Rumah Lembang, Ahok biasanya memaparkan program kampanye dan menerima pengaduan warga. Selain itu, Ahok juga kerap mendapat dukungan dari selebriti maupun tokoh masyarakat yang hadir ke panggung Rumah Lembang.
Urusan blusukan lebih banyak diserahkan kepada Djarot. Agenda blusukan Ahok sering tak terjadwal dan rata-rata hanya sekali seminggu, sementara Djarot hampir setiap hari.
(obs)